WARGASERUJI – Al Quran diturunkan oleh Allah dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu harus bersikap terhadap Al Quran dengan benar, agar tujuan terlaksana.
Pertama, bersikap dengan keluasan dada. Dalam ayat di bawah ini, diperintahkan untuk jangan ada kesempitan dalam dada karenanya.
المص
Alif Lam Mim Shad. (QS Al A’raf: 1)
كِتَابٌ أُنْزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُنْ فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِنْهُ لِتُنْذِرَ بِهِ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kami memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (QS Al A’raf: 2)
Kata حَرَجٌ diterjemahkan dengan kesempitan, walau ada yang menafsirkan dengan kata keraguan. Kesempitan dalam dada bisa berarti keengganan atau keberatan. Bisa pula kekhawatiran.
Keluasan dalam dada bisa berarti keikhlasan. Akan mudah menyampaikan Al Quran kepada manusia bila dada penuh dengan keikhlasan.
Bisa pula, keluasan dada berarti menganggap bahwa Al Quran itu tidak memberatkan bahkan mendatangkan kemudahan.
Kedua, mengikuti Al Quran dan jangan ikuti selainnya. Ingat, manusia itu hanya mampu mengambil pelajaran sangat sedikit. Bila mengikuti selain Al Quran, pasti ada hal-hal dalam Al Quran yang ditinggalkan, atau bahasa kasarnya dinomorduakan.
اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian dan janganlah kalian mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya. Amat sedikitlah kalian mengambil pelajaran (darinya). (QS Al A’raf: 3)
Demikianlah bagaimana bersikap terhadap Al Quran dengan benar. Semoga dengan sikap yang benar, Allah memberi petunjuk ke jalan yang lurus.