WARGASERUJI – Bumi telah disiapkan Allah dengan segala isinya bagi manusia. Namun, banyak manusia tidak mau memikirkan mengapa bumi sedemikian sempurna menjadi tempat hidup. Manusia rata-rata memang kurang bersyukur. Oleh karena itu, penting untuk memikirkan pertanyaan mengapa manusia ditempatkan di bumi.
وَلَقَدْ مَكَّنَّاكُمْ فِي الأرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ قَلِيلا مَا تَشْكُرُونَ
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagi kalian di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kalian bersyukur. (QS Al A’raf: 10)
Awal mula manusia tidaklah di bumi. Allah menciptakan Adam sebagai manusia pertama di surga. Allah mengkisahkannya dalam Al Quran, dikaitkan dengan tokoh lain yakni Iblis.
وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam,” maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (QS Al A’raf: 11)
Iblis adalah makhluk yang diciptakan sebelum Adam. Allah hendak memberi gambaran bagi manusia bahwa manusia diciptakan untuk berseteru dengan Iblis, karena Allah tahu apa yang terjadi ketika Iblis diperintah untuk sujud kepada manusia.
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Allah berfirman, “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis, “Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS Al A’raf: 12)
Perhatikan. Kesombongan Iblis adalah awal kesesatannya. Ia tidak merasa bersalah ketika menolak bersujud. Menurut Iblis, yang benar itu manusia yang bersujud kepada Iblis.
Bahkan, ia tidak menyadari kesombongannya. Ketika dihukum keluar dari surga, dan dihukum akan masuk neraka, Iblis meminta ditangguhkan kematiannya. Ia merasa manusia yang menyebabkan dirinya dikeluarkan dari surga.
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ
Allah berfirman, “Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (QS Al A’raf: 13)
قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.” (QS Al A’raf: 14)
قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ
Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” (QS Al A’raf: 15)
Iblis hanya tahu bahwa dirinya dihukum tersesat, tapi dirinya merasa tidak tersesat. Iblis ingin membalas perlakuan ini kepada manusia.
{قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (QS Al A’raf: 16)
ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS Al A’raf: 17)
Allah sudah tahu Iblis akan seperti itu. Allah juga tahu Adam akan keluar dari surga karena kesalahannya. Allah hendak menguji manusia. Iblis batu sandungannya. Itulah mengapa manusia ditempatkan di bumi, untuk diukur siapa yang mau bersyukur.
قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ
Allah berfirman, “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kalian semuanya.” (QS Al A’raf: 18)