SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Kisah Khalifah Umar Bin Abdul Azis Dan Lilin Milik Kaum Muslimin

Kisah Khalifah Umar Bin Abdul Azis Dan Lilin Milik Kaum Muslimin

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa pada suatu malam, seorang utusan dari salah satu daerah kekuasaan Bani Umayyah datang menemui Khalifah Umar bin Abdul Azis di rumahnya. Setelah mengetuk pintu, seorang pelayan Khalifah menyambutnya. Utusan tersebut mengatakan, “Beritahu Amirul Mukminin bahwa yang datang adalah utusan Gubernurnya”.

Pelayan itu kemudian memberitahukan Khalifah Umar yang hendak berangkat tidur. Kemudian Khalifah Umar duduk dan berkata, “ijinkan dia masuk”.

Utusan itu pun masuk dan Khalifah Umar meminta untuk dinyalakan lilin yang besar. Lalu Khalifah Umar bertanya kepada utusan tersebut mengenai keadaan penduduk kota, dan kaum muslimin di sana, bagaimana perilaku Gubernur, bagaimana harga-harga, bagaimana dengan anak-anak, orang-orang muhajirin dan anshar, para ibnu Sabil, orang-orang miskin. Apakah hak mereka sudah ditunaikan? Apakah ada yang mengadu?

Utusan itu pun menyampaikan segala hal yang diketahuinya tentang keadaan kota tanpa ada yang disembunyikannya kepada Khalifah. Setelah semua pertanyaan Khalifah Umar telah selesai dijawab oleh utusan tersebut, utusan itu kemudian bertanya kepada Khalifah Umar. “Ya Amirul Mukminin, bagaimana keadaan dirimu sendiri? Bagaimana keluargamu, seluruh pegawai dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabmu?

Kemudian dengan serta merta Khalifah Umar meniup lilin yang menerangi pembicaraan mereka dan berkata kepada Pelayannya, “Wahai Pelayan, nyalakan lampunya!” Lalu dinyalakannlah sebuah lampu kecil yang hampir tidak bisa menerangi ruangan tempat mereka karena cahayanya yang teramat kecil. Khalifah Umar melanjutkan perkataanya, “Sekarang bertanyalah apa yang kamu inginkan”. Utusan tersebut kemudian bertanya tentang keadaan sang Khalifah dan orang-orang sekitarnya.

Lalu, Khalifah Umar memberitahukan tentang keadaan dirinya, anak-anaknya, istrinya, dan keluarganya. Rupanya utusan itu sangat tertarik dengan perbuatan yang telah dilakukan oleh Khalifah Umar dengan mematikan lilin besar tadi. Dia bertanya, “Ya Amirul Mukminin, aku melihatmu melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.” Umar menimpali, “Apa itu?”.

“Engkau mematikan lilin ketika aku menanyakan tentang keadaanmu dan keluargamu.” Umar berkata, “Wahai hamba Allah, lilin yang kumatikan itu adalah harta Allah, harta kaum muslimin. Ketika aku bertanya kepadamu tentang urusan mereka maka lilin itu dinyalakan demi kemaslahatan mereka. Begitu kamu mengalihkan pembicaraan tentang keluarga dan keadaanku, maka aku pun mematikan lilin milik kaum muslimin”.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER