Bagi genrasi yang berumur 40 tahun ke atas pasti sangat familier dengan sosok Doel “tukang insinyur” yang sepekan sekali tampil di salah satu stasiun televisi swasta dalam sinetron Si Doel Anak sekolahan.
Si Doel The Movie meskipun formasi para pemainnya sudah tidak selengkap saat awal ditayangkan namun pemain-pemain yang sudah tidak tampil berasa masih “hidup”. Inilah salah satu kelebihan Rano Karno yang tidak mencari aktor pengganti sehingga tokoh-tokoh fiksi yang ada di film tersebut serasa identik dengan aktor-aktornya.
Dalam film ini Karyo dikisahkan meninggal seperti kisah aktornya (Basuki) yang juga meninggal. Emaknya Doel yang oleh Karyo dipanggil maknyak dikisahkan tak bisa melihat dan lumpuh sama persis seperti kondisi asli Aminah Cendrakasih.
Mencengangkan
Penonton yang sebelumnya sudah mengikuti kisah Si Doel Anak Sekolahan dibuat tercengang dengan Zaenab dan Doel yang pada film ini merupakan pasangan suami istri siri (belum tercatat di KUA). Ada apakah gerangan kok mereka menikah? Sarah Kemana dan gimana? Trus koh Ahong Suminya zaenab kemana juga? Penasaran kan?
Setrika Jago
Rano karno memang pandai sekali mencari perhatian generasi yang pernah merasakan setrika Jago, hanya dengan melihat setrika jago yang digunakan Atun, mereka sudah langsung terkenang dengan saat-saat menggunakan setrika jago.
Kelucuan yang khas
Karakter lucu pada Mandra tetap saja mampu mengocok perut meski Karyo lawan mainnya saat melucu sudah tidak mendampinginya lagi. Momen paling lucu menurut saya adalah saat di pesawat, saat naik tangga di rumah kontrakannya Hans di Belanda dan saat naik sepeda.
Cinta Zaenab
Karakter Zaenab yang gadis lugu dengan cinta yang tulus ke Doel. Meski sudah menjadi istri Doel namun hatinya msih diliputi kegelisahan sebab dia tahu masih ada Sarah dihati suaminya. Dia begitu bahagia bila Doel menunjukkan perhatian padanya, hal ini tampak pada saat Doel mengirimkan pesan WA padanya, walaupun isi WA nya hanya datar namun Zaenab tampak sangat sumringah.
Mengharukan
Sungguh mengharukan pertemuan antara Doel dan Sarah yang masih saling mencintai setelah berpisah 15 tahun dan memiliki seorang anak. Juga saat mereka harus tetap tidak sekamar padahal hati mereka ingin. Karena saat ini Doel sudah milik orang lain (Zaenab).
Hal yang mengharukan lagi pada saat sarah mengantarkan Doel naik trem dengan iringan lagu lawas Rita Effendy “Selamat Jalan Kekasih”
Berpisah denganmu
Tlah membuatku semakin mengerti
Betapa indah saat bersama
Yang masih selalu kukenang
Selamat jalan kekasih
Kaulah cinta dalam hidupku
Aku kehilanganmu
Untuk selama-lamanya
Aku cinta padamu
Aku masih menyayangimu
Walau hanya di hati saja
Untuk selama-lamanya
Film ini diakhiri dengan Sarah menyerahkan amplop dengan kata pengantar semoga dengan ini kamu bisa resmi nikah dengan Zaenab. Apa isi amplopnya ya? Film ini dijanjikan akan ada kelanjutannya. Apakah Doel dan sarah akan bercerai, ataukah Zaenab Mengalah untuk diceraikan, ataukah akan poligami?
Secara keseluruhan film ini layak ditonton karena karakter pemain-pemainnya yang kuat meskipun alur ceritanya masih belum beranjak dari kisah cinta segitiga. Film ini juga tidak mengeksploitasi fisik wanita dengan adegan-adegan yang vulgar. Baju-baju yang dipakai tokoh perempuan sopan dan nyaman dilihat sehingga nggak bikin risih. Sama sekali tidak ada adegan porno, ciumanpun tak ada, anak-anak aman jika ikut menonton.
Film yang mengambil setting di Belanda ini sudah tayang di Bioskop pada Agustus lalu, dan mampu menyedot 1,7 juta penonton serta menduduki urutan ke-4 film Indonesia terlaris tahun ini.
