SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Jebakan Allah Atas Kaum Musyrikin

Jebakan Allah Atas Kaum Musyrikin

WARGASERUJI – Al Quran telah diturunkan dengan berbagai argumentasi yang jelas tanpa bisa dibantah. Juga, banyak ayat yang diulang-ulang dengan maksud tertentu, salah satunya sebagai jebakan Allah atas kaum musyrikin.

Walau sudah sangat jelas dan terang, tetap saja ada orang yang tidak mampu melihat kebenaran itu. Untuk orang-orang seperti ini, sudah bukan tanggungjawab para rasul.

قَدْ جَاءَكُمْ بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ عَمِيَ فَعَلَيْهَا وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِحَفِيظٍ

Sesungguhnya telah datang dari Tuhan kalian bukti-bukti yang terang; maka barang siapa melihat (kebenaran itu),  maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara (kalian). 

Argumentasi yang diulang-ulang sudah tak bisa dibantah oleh kaum musyrikin. Seperti itulah yang terjadi saat kaum musyrikin berbantah dengan Ahli Kitab sebelumnya. Menunjukkan bahwa kalangan musyrikin tidak punya landasan yang kuat dalam kepercayaannya.

Karena itulah, mereka menyangka apa yang dibawa oleh Rasulullah merupakan apa yang dipelajari dari Ahli Kitab. Di sinilah mereka masuk dalam jebakan argumentasi, membuka dengan jelas bagaimana kebodohan mereka.

وَكَذَلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ وَلِيَقُولُوا دَرَسْتَ وَلِنُبَيِّنَهُ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Demikianlah Kami mengulang-ulangi ayat-ayat Kami supaya (orang-orang yang beriman mendapat petunjuk) dan supaya orang-orang musyrik mengatakan, “Kamu telah mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab), dan supaya Kami menjelaskan Al-Qur’an itu kepada orang-orang yang mengetahui.

Mereka telah hidup bersama Rasulullah bahkan sebelum diangkat menjadi nabi. Jelas sekali tidak mungkin Nabi Muhammad berinteraksi dengan para Ahli Kitab. Apalagi membaca kitab-kitab itu, sedangkan Nabi adalah seorang yang buta huruf.

Jebakan Allah kepada kaum musyrikin itu membuka tabir kebodohan argumentasi. Mereka menjadi kebingungan atas kesalahan logika berfikirnya. Sedangkan bagi orang-orang yang mendapatkan petunjuk, mereka bertambah keyakinan terhadap Tuhannya.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER