WARGASERUJI – Pernah lihat terapi menghilangkan phobia (ketakutan tak beralasan)? Banyak modelnya, salah satunya dengan hypno therapy. Cara ini berfungsi membuka memori lama penyebab phobia, kemudian melakukan pengkondisian melalui sugesti pada saat yang tepat. Ini salah satu pemrograman pikiran bawah sadar.
Penyebab phobia serta penyembuhan cara di atas menunjukkan bahwa pikiran bawah sadar bisa diprogram. Masalahnya, kalau programnya salah, hasilnya bisa jadi lebih buruk.
Untung masih sadar. Pikiran sadar mengarahkan pikiran bawah sadar dengan benar. Dengan pengondisian tertentu, pikiran bawah sadar bisa diarahkan.
Contoh pemrograman pikiran bawah sadar adalah mengubah kebiasaan, dengan memanfaatkan karakteristik pikiran bawah sadar. Berikut ini karakteristik pemrograman bawah sadar.
Karakteristik Pertama, Perulangan
Secara hidup, selama hidup, setiap orang terprogram dengan banyak peristiwa di lingkungannya. Pengaruh orangtua, pengaruh tetangga, pengaruh saudara, semua menerapkan pemrograman pikiran bawah sadar kepada seseorang, secara tidak sadar, sedikit demi sedikit, dan berulang-ulang.
Jadi, kalau ingin memprogram pikiran bawah sadar, lakukan berulang-ulang.
Karakteristik Kedua, Peristiwa Emosional
Peristiwa bisa mengubah hidup? Bisa. Banyak contohnya. Namun, peristiwa tersebut pasti sarat emosional. Makanya, ingatan jadul atau memori kenangan selalu terkait hal-hal yang memalukan, menyedihkan, atau kegembiraan luar biasa.
Libatkan emosi jika ingin mengingat sesuatu dalam jangka waktu lama. Di sinilah pentingnya motivasi, menjadi terlihat jelas.
Karakteristik Ketiga, Faktor Keyakinan
Yakin akan berhasil, maka akan berhasil. Yakin akan gagal, maka akan gagal. Mengapa demikian? Keyakinan itu memberi sugesti terhadap pikiran bawah sadar untuk menyesuaikan diri dengan apa yang diyakini. Maka, perilaku akan berubah mendukung segala sesuatu yang sesuai dengan yang diyakini.
Tiga-tiganya bisa dikerjakan bersama-sama, dengan diulang-ulang, sarat emosional, dan penuh keyakinan.
Dalam Islam, sudah dicontohkan dengan gamblang. Umat Islam wajib shalat lima kali sehari. Artinya diulang-ulang. Diperintahkan untuk khusyu’, yang berarti penuh keyakinan dan sarat emosional.
Jika shalat dilakukan dengan benar, maka shalat memang benar-benar menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Begitu pula ibadah lain, yang jika dilakukan benar-benar, membentuk manusia yang paripurna.