WARGASERUJI – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, meninggal dunia pada Minggu siang (07/07) di Guangzhou akibat terkena kangker paru-paru yang telah menyebar ke tulang dan organ tubuh lainnya. Mirisnya, kangker Sutopo datang dari orang lain.
Sutopo sendiri diketahui bukanlah seorang perokok, namun bekerja di sekitar orang-orang yang merokok. Walau tidak menyalahkan rekan-rekannya yang merokok, jelas ini jadi peringatan keras bahwa merokok bisa membunuh orang lain.
“Perokok pasif saja bisa sakit kanker paru-paru seperti saya. Apalagi yang perokok aktif,” tulis Sutopo dengan sebuah video yang diunggah sebelum meninggal dunia.
Sebuah laporan badan kesehatan PBB, WHO mencatat penyakit terkait produk tembakau menjadi ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat yang pernah dihadapi dunia.
Lebih dari 8 juta orang meninggal setiap tahunnya dengan 7 juta diantaranya adalah pengguna langsung produk tembakau, seperti perokok.
Sementara sekitar 1,2 juta orang meninggal setiap tahun di dunia karena mereka adalah perokok pasif, laporan bulan Mei 2019 tersebut menyebutkan.
“Ada 4.000 kandungan kimia dalam asap rokok, yang 250 jenis diantaranya diketahui berbahaya dan 50 lainnya menyebabkan kanker,” tulis laporan WHO tersebut.
Seorang yang berjuang agar banyak terselamatkan, ternyata harus meninggal dalam keadaan sakit yang diakibatkan orang lain. Kangker Sutopo datang dari orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Bagi yang telah berkontribusi menimbulkan penyakit Sutopo, sadarlah bahwa telah menjatuhkan seorang pejuang kemanusiaan. Setuju?