WARGASERUJI – Sebagai Bendahara KSMB saya prihatin dengan fitnah yang berhembus di medsos bahwa inisiator GMKM, Ferry Koto nilep duit umat. Sudah lama saya bergabung dengan GMKM sejak sebelum KSMB didirikan. Dan saya lumayan aktif di GMKM ini, awalnya saya adalah salah satu pengurus GMKM Pengda Jateng dan sekarang saya diamanahi sebagai salah satu bendahara di KSMB (Koperasi yang dilahirkan GMKM, owner SERUJI)
Yang saya fahami keuangan KSMB dikelola oleh pengurus, dan Ferry Koto pernah diamanahi menjadi PJ Ketua KSMB hanya selama 4 bulan, yaitu dari November 2018 sampai dengan Februari 2019. Dan saat beliau menjadi PJ Ketua saya diamanahi menjadi Bendahara I KSMB, struktur lainnya ada Bendahara Umum dan Bendahara II.
Sebelum saya menajdi pengurus KSMB, itu saya sudah sering mendapat amanah untuk mengurus keuangan donasi, soal klarifikasi terhadap fitnah keuangan donasi sudah pernah saya tuliskan di portal ini, berikut linknya https://warga.serujic.comx/kabar/saya-yang-mengumpulkan-donasi-bencana-bukan-ferry-koto/
Adapun mengenai keuangan KSMB, selama Ferry Koto sebagai Ketua, beliau tidak memegang buku rekening, ATM serta tidak punya akses untuk mencairkan keuangan melalui internet banking. Bendahara I diberi kewenangan mengelola rekening I, bendahara II diberi kewenangan mengelola rekening bendahara II. Sekaligus memegang ATM sesuai rekening masing-masing. Sedangkan untuk transaksi melalui internet banking yang berhak membuat transaksi adalah Bendahara I dan II dan approvernya Bendahara Umum.
Untuk pencairan dana kami ada mekanisme yang cukup ketat dan tertulis secara detail di SOP pencairan dana. Diantaranya sebelum pencairan dana harus mendapat persetujuan dari bendahara umum dan ketua secara tertulis disertai penyematan tanda tangan persetujuan.
Jadi sungguh fitnah keji bila Ferry Koto nilep duit umat. yang saya tahu justru Ferry Koto sering nalangi kebutuhan untuk operasional SERUJI, beliau punya prinsip tenaga kerja di SERUJI tidak boleh telat pembayaran gajinya.
Padahal realitanya, terkadang anggota terlambat membayar Simpanan Wajib (SW) yang besarannya Rp30 ribu perbulan, yang kemudian pada bulan Mei 2018 ditingkatkan menjadi Rp100 ribu perbulan. Nah ketika KSMB belum ada dana untuk mencukupi operasional SERUJI pada bulan berjalan, maka Ferry Koto lah yang nalangi terlebih dahulu dan hal demikian itu masih berlangsung sampai sekarang.
Bahkan sebagai Pimpinan Umum SERUJI, Ferry koto tidak mengambil gaji. Sering saya ledekin beliau “kasihan gaji nol hehe, sudah gaji nol, fikiran dan tenaga terforsir sampai kadang harus dimarahin istri karena terlalu sibuk dengan SERUJI, eh masih juga difitnah”. Beliau mah nyante aja saya ledekin begitu, malah ngakak.
Terkait dengan adanya mantan anggota yang uang Simpanannya (SP dan SW) di KSMB tidak dikembalikan itu memang benar adanya. Sebagai Koperasi kami punya peraturan yang tidak bertentangan dengan Undang Undang, bahwa anggota KSMB bisa diberhentikan karena mengundurkan diri atau dipecat karena tidak membayar SW lebih dari 3 bulan dan tidak ada komitmen untuk meneruskan membayar SW .
Apabila SK pemberhentian dikeluarkan pada saat kondisi keuangan KSMB minus, maka anggota tidak mendapat uang pengembalian. Koperasi adalah usaha gotong royong, maka bila sedang untung, keuantunganya bisa dibagi-bagikan ke anggota dalam bentuk SHU, namun sebaliknya bila sedang merugi maka kerugian juga ditanggung bersama.
Usaha dibidang media merupakan bidang usaha kelasnya Konglomerat, namun kami sekumpulan orang yang bersemangat ingin muslim menjadi “opinion leader” bukan “opinion followers” walaupun hanya bermodal receh kami nekat menekuni usaha ini.
Sebagai pengusaha media yang masih tahap awal, tentunya menjadi hal yang sangat wajar bila KSMB belum bisa memetik keuntungan finansial. Dan itulah penyebab ketika ada anggota yang berhenti pada saat kondisi keuangan minus maka tidak mendapatkan pengembalian uang SW.
Terkhusus buat mbak Zara, saya yakin mbak Zara orang baik. Meski saya tidak kenal mbak Zara tapi saya melihat mbak Zara di dunia twitter merupakan wanita yang luar biasa tangguh dalam memperjungkan apa yang diyakini benar. Demikian pula mas Fery, saya cukup sering berinteraksi dengannya dan sudah beberapa kali ketemu langsung. Yang saya tahu mas Ferry orang baik.
Saya menyarankan mas Ferry dan mbak Zara silakan menghapus tweet-tweet yang saling menyakiti diantara kalian. Dan silakan saling memaafkan. Buat apa berseteru dengan sesama muslim apalagi sesama muslim yang sama-sama ingin Islam makin maju di Indonesia.
Demikian saya menulis ini tidak ada permintan dari siapapun, ini saya lakukan karena saya merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk meluruskan fitnah, padahal saya adalah orang yang faham alur keuangan KSMB dan saya lah sekarang orang yang diamanahi mencairkan uang KSMB.
Hal lain yang membuat saya tergerak untuk menulis ini, sebagai sesama muslim saya pilu melihat saudara-saudaraku bertikai, saya ingin mendamaikan. Ukhuwah islamiyah itu indah. Dan semoga niat saya ini direstui Allah. Semoga kedepan tidak muncul lagi fitnah yang sama. Mohon maaf bila ada kata-kata saya yang kurang berkenan di hati.
Terakhir sekedar informasi, bila ada yang tidak percaya dengan pengeloalan keuangan KSMB, silakan bawa auditor keuangan profesional dan kami pengurus siap di audit.