WARGASERUJI – Islam mengajarkan pertengahan. Tidak berlebih-lebihan dalam dua hal. Tidak membenci dunia sehingga mengharamkan yang halal. Juga tidak terlalu mencintai dunia sehingga melampaui batas. Pilih di tengah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلالا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
Ayat ini terkait dengan perilaku beberapa shahabat Nabi setelah bertanya mengenai amalan-amalan rahasia Rasulullah kepada istri-istri beliau. Mereka pun melakukan amalan yang berlebihan. Sepertinya merasa amalan mereka masih sedikit.
Mereka berkata, “Ibadah kita tak ada apa-apanya dibanding Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bukankah beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang akan datang?”
Salah seorang dari mereka berkata, “Sungguh, aku akan shalat malam selama-lamanya.”
Kemudian yang lain berkata, “Kalau aku, maka sungguh, aku akan berpuasa Dahr (setahun penuh) dan aku tidak akan berbuka.”
Dan yang lain lagi berkata, “Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selama-lamanya.”
Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada mereka seraya bertanya: “Kalian berkata begini dan begitu. Ada pun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa. Aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barangsiapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku.”
Mengharamkan yang halal termasuk berlebihan dalam agama, dan ini tidak diperbolehkan. Sebaliknya, menghalalkan yang haram juga berlebihan dalam hal keduniaan, yang juga harus dihindari.
Berperilaku berlebihan dalam mencintai dunia sudah dimaklumi keburukannya. Sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak percaya akan pertemuan dengan Tuhan mereka.
Perilaku seorang mukmin yang paling benar sesuai dengan sunnah Rasulullah s.a.w adalah di pertengahan. Khusyuk beribadah seolah-olah esok sudah kiamat, bersemangat dalam muamalah seperti akan hidup ratusan tahun di dunia.