WARGASERUJI – Kota Pasuruan kembali meraih prestasi. Predikat Madya berhasil diraihnya di Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) yang digelar di Hotel Four Points Makasar, Selasa (23/7/2019) malam. Predikat itu didapat naik satu tingkat dari tahun sebelumnya.
Sekadar diketahui, Penghargaan KemenPPPA yang diberikan tiap tahun pada event Hari Anak Nasional (dari rendah ke tinggi) memiliki 3 tingkatan. Dimulai dari tingkat paling rendah, Pratama, dilanjutkan Madya, Nindya, Utama dan dan terakhir predikat Kota Layak Anak (KLA). (Wartabromo.com, 24/7/2019)
Program ini selaras dengan program yang dicanangkan masa pemerintahan Jokowi-JK. Menteri PPPA, Yohana Susan Yambise, mengatakan, hingga 2018 ini, KPPPA mencatat ada 389 kota dan kabupaten yang sudah menjadi kota layak anak.
“Target 2019, ada 514 kabupaten dan kota, dengan harapan bila tercapai, maka pada 2030 sudah dikatakan Indonesia layak anak. Berarti sudah tidak ada kekerasan, perlindungan mereka sudah terjamin dan tercapai,” ujar Yohana.
Tak hanya menyulap kota dan kabupaten menjadi kota layak anak, selama 4 tahun terakhir, KPPA juga telah mendirikan 10.210 sekolah ramah anak, 719 puskesmas ramah anak, 466 forum anak, 87 pusat kreativitas anak, dan 81 pusat pembelajaran keluarga. (Suara.com, 31/10/2018).
Program Kota Layak Anak memang bagus. Dalam tumbuh kembangnya, anak-anak perlu lingkungan yang kondusif, sekolah yang nyaman, teman yang baik, dan orang tua yang perhatian. Sebab, masa depan generasi bangsa ini ada di tangan mereka.
Berbagai macam kasus kekerasan yang menimpa anak-anak cukup mengkhawatirkan. Dari kekerasan seksual, pergaulan bebas, narkoba, hingga pornografi turut memengaruhi tumbuh kembang karakter dan psikologis anak.
Mengutip laman kla.id, indikator kota layak anak terdiri dari beberapa poin. Pertama, peran kelembagaan yang meliputi Perda KLA; Terlembaga KLA; keterlibatan masyarakat, dunia usaha, dan media.