WARGASERUJI – Ya. Beriman itu peluangnya kecil. Maksudnya, kemungkinan seseorang menjadi beriman itu lebih sedikit daripada tidak beriman. Kebanyakan orang tidak beriman. Termasuk saat-saat ini.
Jumlah populasi muslim di dunia sekitar 23%. Sisanya, ada yang atheis dan ada penganut agama lain. Artinya, sebagian besar manusia bukan muslim.
Sedangkan dalam populasi muslim pun, tidak semua benar-benar beriman. Banyak yang hanya status saja. Artinya, orang yang beriman benar-benar minoritas di dunia.
Apakah mungkin orang yang beriman nantinya akan menjadi mayoritas di dunia?
Kalau Allah menghendaki, semua bisa terjadi. Cukup cabut kemampuan berkehendak dari diri manusia, niscaya akan seperti malaikat. Tak ada yang tak beriman.
Namun Allah telah memberi tanda bahwa orang yang beriman itu pasti minoritas. Tercantum di banyak ayat.
Apa sebab manusia banyak yang memilih tidak beriman?
Berdasarkan keterangan ayat, karena sifat manusia yang suka berprasangka dan berdusta. Prasangka dan dusta yang dilakukan terus menerus menjadi sesuatu yang umum di mata manusia.
Kemudian, karena dipercaya banyak orang, hilanglah sifat kritis dan kebanyakan hanya ikut-ikutan saja.
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
Bagaimana agar dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang beriman?
Dengan hanya sedikit peluang untuk menjadi orang yang beriman, tidak ada yang benar-benar bisa menjamin. Bisa saja merasa beriman, namun ternyata tidak. Sekali lagi, ukurannya sering masih menggunakan pendapat mayoritas, padahal menyesatkan.
Paling tidak, hindari mempercayai berlebihan terhadap kebenaran versi mayoritas manusia. Setelahnya, pasrahkan kepada-Nya, karena Allah lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk, dan siapa yang tidak.
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk.
Memang. Seseorang menjadi beriman itu peluangnya kecil. Namun karena itulah benar-benar istimewa dan mulia, melebihi istimewanya sang juara dunia.