WARGASERUJI – Orang-orang musyrik ketika ditanya apa dasarnya mengharamkan sesuatu, maka mereka susun argumen-argumen untuk membantah. Sebelum orang musyrik memberikan argumen, Allah sudah memberi cara bagaimana menanggapinya. Betul, argumen orang musyrik sudah tertebak.
Mereka akan mengatakan, jika Allah menghendaki tentu mereka tidak akan mempersekutukan-Nya dan tidak akan mengharamkan ini dan itu. Tapi, mereka tidak bisa menjelaskan lebih lanjut pernyataan itu. Mereka hanya berdasar dugaan tanpa pengetahuan, dan hanya dusta yang dibuat-buat.
سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُوا لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلَا آبَاؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍ كَذَلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ حَتَّى ذَاقُوا بَأْسَنَا قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوهُ لَنَا إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ أَنْتُمْ إِلَّا تَخْرُصُونَ
Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, nanti akan mengatakan, “Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun.” Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami.
Katakanlah, “Adakah kalian mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kalian mengemukakannya kepada Kami?” Kalian tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kalian tidak lain hanya berdusta. (QS Al An’am:148)
Mereka hendak menyangkal utusan Allah. Tapi mereka tidak punya hujah. Kalau Allah menghendaki, mereka akan menerima hujah yang dibawa Rasulullah. Nyatanya, mereka menolak. Dengan demikian, gugurlah argumen mereka.
قُلْ فَلِلَّهِ الْحُجَّةُ الْبَالِغَةُ فَلَوْ شَاءَ لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ
Katakanlah, “Allah mempunyai hujah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kalian semuanya.” (QS Al An’am:149)
Kemudian, tantang mereka dengan mengajukan saksi bahwa apa yang mereka bawa datang dari Allah. Jika mereka mau bersaksi, akan terlihat kedustaan mereka. Segera tinggalkan, tidak ada manfaat bersama orang-orang yang suka berdusta.
قُلْ هَلُمَّ شُهَدَاءَكُمُ الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ هَذَا فَإِنْ شَهِدُوا فَلَا تَشْهَدْ مَعَهُمْ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَهُمْ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Katakanlah, “Bawalah kemari saksi-saksi kalian yang dapat mempersaksikan bahwa Allah telah mengharamkan (makanan yang kalian) haramkan ini.” Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedangkan mereka mempersekutukan Tuhan mereka. (QS Al An’am:150)