SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Seruji Menuju Kantor Berita Ummat Berbasis Wakaf?

Seruji Menuju Kantor Berita Ummat Berbasis Wakaf?

Gerakan Muslim Kuasai Media mewujud secara bertahap dan pasti melalui portal Seruji.

Penulis bukanlah pelaku utama sejarah lahirnya Seruji. Namun tujuan mulia untuk menjadikan Seruji sebagai Kantor Berita Ummat perlu diapresiasi.

Ini tantangan yang tidak mudah. Ummat Islam khususnya di Indonesia sudah sekian lama “terbagi” dalam berbagai bentuk ormas, jamiah ataupun parpol serta kelompok kepentingan lain.
Dalam pandangan optimis berbagai perbedaan ini akan memperkaya dinamika kelompok sehingga pemberitaan ummat akan variatif. Pangsa pasarnya juga makin membesar dan semua menuntut terpenuhinya literasi media.

Sebaliknya, bagi pesimistis ini tantangan berat jika harus memuaskan kebutuhan literasi semua kelompok kepentingan.

Pilihan badan hukum koperasi sebagai alat perjuangan Swa Media inshallah yang terbaik. Namun menyolidkan berbagai kepentingan anggota koperasi untuk secara bersamaan memajukan Seruji tidaklah bagai membalik tangan.
Sementara waktu dan momentum baik 2019 sebagai tahun politik makin dekat.

Penulis mencoba menawarkan alternatif Wakafprenuer ala Seruji. Inilah tiga langkah alternatif agar Seruji bisa menjadi rujukan menuju Kantor Berita Ummat.

Pertama, Seruji menyiapkan satu kanal khusus untuk literasi Wakafprenuer. Yakni melakukan kampanye memahamkan bahwa wakaf dan entrepreneur dapat menjadi alat perjuangan ummat di berbagai bidang.

Kanal khusus Wakafprenuer ini menceritakan praktek terbaik (best practice) yang bisa menjadi pelajaran (lesson learned) bagi pembacanya.
Banyak perusahaan atau badan hukum pengurus Wakafprenuer (baca: nadzir) berkepentingan mengisi cerita sukses mereka di kanal ini. Dengan demikian Seruji akan lebih mudah berkolaborasi dengan para perusahaan ummat atau lembaga nadzir.

Pihak nadzir juga diuntungkan karena bisa menyosialisasikan program Wakaf secara berkesinambungan. Dengan demikian Seruji akan memiliki sumber berita dan konten lainnya yang berkualitas secara berkala dari para nadzir.

Kedua, kreasi saham Wakaf Seruji. Ketika langkah literasi digencarkan maka Seruji menawarkan secara kongkrit pembentukan Kantor Berita Ummat berbasis Wakafprenuer. Anggota koperasi Swa Media sebagai pemilik portal Seruji diperbesar dengan target tertentu. Lembaga nadzir Wakaf yang mulai tergabung kolaborasi dengan portal Seruji diberikan kesempatan memiliki saham Wakaf. Bagi yang berminat namun tidak ingin selamanya memiliki saham bisa ditawarkan wakaf berjangka. Dengan langkah kedua ini hakikatnya wujud koperasi sudah sesuai melakukan “shared economy” dan harkat martabat Wakafprenuer meningkat.
Koperasi Swa Media kelak bisa menjadi nadzir Wakaf uang dan melakukan fungsi penggalangan dana ummat, pengelolaan bahkan fungsi distribusi. Semua langkah ini direncanakan dan dikelola secara profesional.

Insya Allah mauquf alaih (penerima manfaat) Wakafprenuer Seruji makin bertambah tidak hanya pembaca namun mengembangkan jurnalisme warga (citizen journalism). Acara “ngaji media” dan training literasi media makin bisa dilakukan massif di berbagai kota dan komunitas. Langkah ini akan banyak menciptakan jurnalis Muslim yang tidak saja tangguh namun juga mampu melakukan laporan investigasi.

Kreasi kanal Wakafprenuer juga bisa dilengkapi dengan fitur menampilkan tokoh muslim yang visioner terhadap ummat. Peran Seruji untuk sosialisasi dan penokohan ini dalam masa depan tentu akan menjadi investasi berharga. Semua tokoh muslim yang visioner menjadi mitra Seruji sehingga keterwakilan ummat muncul. Keberpihakan Seruji adalah pada pada visi keummatan para tokoh yang diusung, bukan pada kelompok atau parpolnya.

Ketiga, konversi saham koperasi Swa Media menjadi saham Wakaf. Sebagai wujud gerakan bersama (berjamaah) koperasi Swa Media kelak boleh menawarkan konversi saham anggota yang selama ini belum skema wakaf. Bagi anggota yang masih mengharapkan bagi hasil atau sisa hasil usaha tetap dijaga. Namun bagi yang sisa hasil usaha nya ingin “dinikmati” sampai akhirat maka dibuka peluang konversi saham anggota menjadi Wakaf.

Semua langkah ini masih diperlukan kajian detilnya sehingga sesuai dengan aturan legal formal yang berlaku. Namun tidak ada salahnya sebuah lompatan besar dimulai. Bukankah semua langkah ribuan mil selalu diawali satu langkah kecil?

Semoga elan vital Seruji menuju Kantor Berita Ummat berbasis Wakafprenuer dicatat sejarah.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

1 KOMENTAR

  1. Tentu sebagai Muslim Saya pribadi Insya Allah me-wakof diri saya untuk perjuangan Islam, tapi tentunya untuk pelaku pekerjaan seperti jurnalis Dan manajemen perlu mendapat penghasilan Dari jerih payah kerja mereka. Tetap Ada orientasi bisnis yg berjalan untuk berkelanjutan perjuangannya Insya Allah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER