Jakarta – Kegiatan literasi Wakaf masih sangat minimal. Momentum Ramadhan sangat tepat untuk memulai program kampanye Wakaf. Oleh karena itu Badan Wakaf Indonesia (BWI) akan berkeliling kampus-kampus untuk memperkenalkan wakaf secara lebih luas.
Kegiatan ini dilakukan karena pemahaman wakaf di masyarakat masih belum ideal.
Ketua BWI Muhammad Nuh mengatakan masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara wakaf, infak, dan sedekah. Dia mengatakan wakaf tak hanya seputar menyumbangkan tanah untuk dijadikan kuburan atau yang lainnya. Wakaf bisa berupa uang yang nantinya akan dimanfaatkan untuk membangun sekolah, panti asuhan, dan lainnya.
“Semua orang tahu betul potensi wakaf itu. Potensi yang sangat besar itu belum dilakukan konversi kekuatan dahsyat, kekuatan yang meningkatkan kesejahteraan. Bisa dibayangkan sekarang orang wakaf berupa tanah jumlahnya sekitar 5 miliar meter persegi tersebar di seluruh Indonesia belum lagi yang berupa uang dan seterusnya,” kata Nuh di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018).
BWI berharap kalangan mahasiswa juga terlibat dalam literasi Wakaf sehingga kedepannya potensi Wakaf yang ada bisa digarap lebih produktif.