WARGASERUJI – Al Quran diturunkan untuk menjadi peringatan bagi semua manusia, termasuk orang-orang musyrik dan Ahli Kitab. Namun, sebagian mereka memilih bernasib sebagai pembangkang Al Quran.
Allah akan menjadi saksi. Saksi tentang pernyataan tidak mengakui adanya tuhan-tuhan selain Allah. Juga tentang pernyataan bahwa Allah Tuhan yang Esa dan berlepas diri dari perbuatan menyekutukan Allah.
Adapun orang-orang Ahli Kitab, mereka menolak peringatan dari Quran. Padahal, mereka mengenal ciri-ciri Rasulullah seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Mereka tahu Al Quran itu benar, tapi mereka tak mau mengakuinya. Mereka merugikan diri sendiri karena tidak beriman kepada Allah.
Apa yang mereka lakukan adalah perbuatan aniaya yang besar karena membuat-buat kedustaan terhadap Allah dan ayat-ayat-Nya. Mereka tak akan beruntung.
Orang-orang musyrik dan Ahli Kitab yang tidak beriman, akan menyesal di akhirat.
Mereka berkata, “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman”.
Namun, penyesalan mereka tiada guna. Mereka secara nyata telah menolak kebenaran. Maka sekiranya dikembalikan ke dunia, juga tak akan beriman, walau pernah melihat akhirat sekalipun. Mereka akan mengulangi apa yang pernah mereka kerjakan. Mereka hanyalah para pendusta.
Sedangkan orang-orang musyrik tidak mau mendengar peringatan. Mereka anggap hidup hanya di dunia saja dan tidak akan dibangkitkan kembali.
Seandainya diperlihatkan peristiwa ketika orang-orang kafir menghadap Tuhannya, tentu terasa mengenaskan. Mereka akan ditanya tentang hari kebangkitan yang mereka ingkari dulu. Dengan sangat menyesal, mereka mengakuinya. Tidak ada jalan lain melainkan mereka akan merasakan azab atas perbuatannya dengan rasa sesal yang luar biasa.
Mereka, pembangkang Al Quran benar-benar merugi. Mereka menyesal telah mengingkari hari kiamat. Sambil memikul dosa-dosa di atas punggungnya.