WARGASERUJI – Masa tua biasanya dihabiskan bersama keluarga dengan cucu-cucu. Namun, berbeda dengan Lorna Prendergast, dirinya kuliah kembali mengambil gelar master menjelang usia 90 tahun, dan lulus S-2 di usia 90 tahun.

Saat diwisuda di salah satu universitas terbaik di Australia, para hadirin serempak bertepuk tangan menyambut panggilan namanya. Tanda bahwa apa yang dilakukannya sangat menginspirasi banyak orang.

Dia berpesan kepada dunia, bahwa tidak pernah terlalu tua bagi siapapun untuk bermimpi.

“Saya semakin ingin agar yang lain juga mewujudkan mimpi mereka,” katanya.

“Tidak seorang pun yang terlalu tua, jangan mengeluh “sudah terlalu tua, tak bisa melakukan apa-apa lagi”,” tambahnya.

“Tidak ada kata “tidak bisa” di dalam kamus (saya),” kata Lorna.

Motivasi Tak Pandang Umur

Setelah setahun kematian suaminya, dirinya memutuskan melakukan sesuatu dalam hidupnya. Kebetulan, ia menemukan program kuliah jarak jauh saat menonton tv, serta ada beberapa hal yang ingin ia ketahui terkait dengan masalah para lansia yang kemudian menjadi fokus penelitian tesisnya.

Saat menjalani program studinya, tentu banyak penyesuaian, seperti harus belajar memahami cara kerja teknologi, dan lain-lainnya. Alih-alih berputus asa, Lorna melihat hal tersebut sebagai tantangan yang harus dihadapi.

“Dia memiliki semangat untuk belajar seumur hidup, dia salah satu mahasiswa paling awal yang mengikuti program online.” kata Prof McKenzie, salah satu pembimbing Lorna.

“Dia bisa melewati semuanya dengan baik, menguasai materi, teknologi dan juga belajar jarak jauh.”

Bagaimana? Hebat bukan? Jangan share tulisan ini ke mahasiswa yang putus di tengah kuliah karena alasan sepele. Mereka akan sangat malu dengan nenek yang lulus S-2 di usia 90 tahun.