WARGASERUJI – Lagi-lagi muncul masalah. Menurut klaim laporan terbaru, Israel melakukan penyemprotan herbisida yang menyebabkan pertanian warga Palestina setempat terganggu. Peristiwa ini menegaskan antara Israel dan Palestina sebagai tetangga yang tak pernah akur.
Tindakan Israel ini dianggap telah melanggar standar internasional, sebagaimana diberitakan dalam The Guardian, Sabtu (20/7).
Laporan itu juga menyimpulkan bahwa semprotan tersebut menjangkau lebih dari 300 meter ke arah pemukiman Palestina di Gaza.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bahwa penyemprotan diperlukan untuk alasan keamanan.
“Ini hanya ilakukan di atas wilayah Israel dan diawasi oleh para profesional bersertifikat,” tegas kementerian terkait.
“Tindakan ini untuk keperluan operasional, di antaranya menghilangkan potensi elemen teror, yang dapat mengancam warga Israel, khususnya masyarakat yang tinggal berdekatan dengan perbatasan Gaza,” lanjutnya.
Namun, para petani menyatakan bahwa hasil panen mereka terganggu sejak lama.
Investigasi dilakukan dengan menganalisis sampel daun, mewawancarai petani dan menggunakan citra satelit untuk memetakan efek penyemprotan.
“Lihatlah, ada persentase kehilangan lahan hijau terus membesar di sepanjang perbatasan (Gaza), dan itu tidak pulih. Ada sebidang tanah yang mengalami pemboman, dilindas buldozer, dan penyemprotan herbisida dua kali setahun, kini menjadi zona mati yang gersang,” kata peneliti, yang meminta anonimitas untuk melindungi akses mereka.
Masalah herbisida ini hanyalah secuil saja dari semua masalah antara Israel dan Palestina. Menggambarkan bagaimana keadaan negara tetangga yang tak pernah akur. Posisi Israel yang memiliki kekuatan jauh lebih besar sering melakukan tindakan yang berdampak merugikan bagi Palestina.
Untuk menancapkan hagemoninya, Israel memanfaatkan kekuatan politik internasional yang didukung negara adidaya. Sedangkan rakyat Palestina seakan menjadi pesakitan yang tertuduh. Sepertinya, tak pernah akur selama Israel tidak mau mengalah. Entah sampai kapan.