Persentuhan masjid dan teknologi telah berlangsung lama. Sebagai karya cipta manusia tempat memuja Sang Pencipta, pembangunan masjid tentu menggunakan teknologi. Selain untuk memenuhi fungsionalitas sebagai tempat beribadah, masjid-masjid dibangun dengan memperhatikan kenyamanan bagi para jamaah.
Arsitektur masjid kuno telah mempertimbangkan pengaturan suhu, pencahayaan serta secara akustik mendukung tersampaikannya suara Sang Imam. Hal ini dibuktikan oleh masjid Cordoba di Andalusia ataupun Masjid Biru di Turki.
Selain pilihan bahan bangunan, bentuk kubah masjid dan kolam-kolam air mancur di sekeliling masjid kuno ingin memastikan suhu udara tetap dingin. Saat ini masjid-masjid modern biasanya diperlengkapi dengan air conditioning dan alat elektronik pengatur suara untuk menciptakan kenyamanan bagi jamaah.
Pada perkembangan berikutnya, isu mengenai lingkungan menjadi perhatian masjid-masjid modern. Mulailah digulirkan green mosque, dimana masjid-masjid dibangun dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Telah diciptakan wudhu washer elektronik yang lebih hemat air dengan dilengkapi sinar ultraviolet pembunuh kuman.
Demikian pula teknologi kran hemat air ataupun daur ulang air wudhu. Juga penggunaan lampu hemat energi, panel surya, atau bahkan arsitektur yang memungkinakan cahaya Matahari menerobos langsung ke dalam masjid melalui panel-panel khusus, sehingga tidak banyak memerlukan listrik di siang hari.
Beberapa masjid bertingkat diperlengkapi dengan layar infocus atau layar LCD untuk menampilkan gambar Sang Imam saat khotbah ataupun kajian. Demikian pula penggunaan Youtube atau Instagram sebagai media siaran langsung para penceramah untuk menjangkau para jamaah yang bisa mengakses melalui gawai mereka.
Berbagai kegiatan sosial keumatan juga dimudahkan pengomunikasiannya melalui laman-laman resmi masjid, seperti kegiatan zakat, infaq, shodaqoh serta wakaf, termasuk laporan pertanggungjawabannya. Penggunaan teknologi informasi, misalnya whatsupp chat, memudahkan pertukaran informasi para jamaah masjid. Beberapa menara masjid di kota-kota besar dimanfaatkan untuk menempatkan BTS telekomunikasi.
Di masjid Raudhatul Jannah di daerah Tangerang, penulis mendapati sebuah ATM beras. Melalui alat buatan ITB tersebut kaum dhuafa yang telah diberikan kartu khusus oleh pengurus masjid bisa mengambil beras untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sedangkan pendanaannya melalui shodaqoh beras para jamaah yang mampu.
Masih di masjid yang sama, penulis mendapati QR code t-cash di kotak amal, sehingga memudahkan jamaah untuk berinfaq. Rupanya era fintech telah menyentuh masjid-masjid kita, sehingga jamaah terutama generasi milenial, bisa memaksimalkan gadget mereka untuk beramal. Tekno masjid terus berkembang sesuai kemajuan peradaban manusia.