SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Untuk Diketahui : Diabetes Melitus Penyakit Seumur Hidup

Untuk Diketahui : Diabetes Melitus Penyakit Seumur Hidup

Diabetes Melitus atau yang dikenal dengan penyakit gula adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan insulin yang diproduksi sel beta di pangkreas. Karena kwalitas insulin yang tidak baik ini, kadar gula tidak bisa di transfer ke dalam sel sehingga darah naik. Untuk diketahui, penyakit ini adalah penyakit seumur hidup yang tidak akan pernah sembuh. Jika kadar gula tidak dapat dikendalikan, maka berbagai komplikasi akan muncul seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi dan gangguan fungsi ginjal.

Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama, akan menimbulkan kerusakan dipembuluh darah dan menimbulkan kerusakan diberbagai organ tubuh. Jika tetap gula darah tidak terkendali, maka berbagai komplikasi yang serius akan muncul.
Kadar gula darah yang diatas normal pada penderita diabetes bukan hanya menimbulkan penyakit jantung koroner, tapi juga gangguan irama dan gangguan pompa jantung. Pada mata, muncul katarak dan gangguan saraf mata sehingga penglihatan menjadi kabur. Jika sudah terjadi gangguang fungsi ginjal, akan terjadi penurunan produksi air kencing dan peningkatan kadar ureum dan kreatinin darah.

Kaki diabetik adalah bentuk komplikasi lain yang sering terjadi pada penderita diabetes dengan kadar gula yang tidak terkendali. Masyarakat awam menyebutnya sakit gula basah jika ada tukak dan sakit gula kering jika kakinya kering dan retak-retak. Padahal kedua kejadian ini adalah dalam bentuk rangkaia proses terjadinya kaki diabetik. Di awal kaki diabetik akan muncul rasa kesemutan, namun dalam perjalanannya sensasi nyeri menurun dan pada kulit yang kering dan retak mudah terjadi infeksi. Bagi pria, komplikasi yang sangat menyiksa adalah berkurangnya libido dan disfungsi ereksi.

Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) membagi diabetes atas tiga jenis utama yakni tipe 1, tipe 2 dan diabetes tipe lain. Masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri tetapi semuanya terjadi karena insulin tidak adekuat tidak efektif.

Di dunia, angka terjadinya diabetes semakin hari semakin tinggi. Peningkatan kejadian diabetes ini berhubungan erat dengan gaya hidup masyarakat yang cendrung untuk makan berlebihan sementara olah fisik berkurang. Faktor risiko terjadinya adalah mereka dengan anggota keluarga yang menderita diabetes, obesitas sentral ( memiliki kelebihan lemak di sekitar perut ), tidak aktif secara fisik dan jarang olahraga dan memiliki tekanan darah tinggi (lebih dari 140/90 mmHg).

Risiko ini juga ada pada mereka yang memiliki kadar lemak darah tidak normal (misalnya LDL (kolesterol jahat ) tinggi, HDL (kolesterol baik) rendah. Atau pada wanita dengan riwayat menderita diabetes selama kehamilan, melahirkan bayi dengan berat badan bayi lebih.  Gejala diabetes termasuk sering buang air kecil, selalu haus, menurunkan berat badan tanpa alasan yang jelas, dan selalu merasa lelah dan kurang energi.

Bagi mereka yang memiliki gejala di atas harus melakukan pemeriksaan ke dokter agar bisa diketahi dia menderita diabetes atau tidak. Jika skrining diabetes bisa dilakukan lebih dini, maka perawatan untuk tidak berjangkitnya diabetes bisa dilakukan. Dengan demikian kerusakan jaringan tubuh akibat tingginya gula dapat dicegah.

Jika gula darah normal, mungkin dokter akan menyarankan agar dilakukan tes lain seperti toleransi glukosa oral (OGTT) dan / atau tes hemoglobin glikosilated (HbA1c), untuk menentukan apakah mengidap diabetes atau tidak terutama jika ada faktor risiko.

Jika sudah menderita diabetes, dengan mengendalikan kadar gula darah dalam batas normal ( 70 – 139 mg% ) penderita bisa hidup sehat dan berbagai komplikasi yang mungkin akan muncul dapat dicegah. Untuk mengendalikan kadar gula darah ini perlu merobah kebiasaan hidup dengan mengatur makan, cukup olah raga dan disipli dalam penggunaan obat.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER