SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Mudah Terjebak Kabar Bohong

Mudah Terjebak Kabar Bohong

KABARSERUJI – Kabar bohong di dunia maya sangat banyak. Berbanding lurus dengan meningkatnya trafik komunikasi di media sosial. Banyak yang mudah terjebak dengan kabar bohong. Tulisan ini mencoba mengurai mengapa banyak orang terjebak kabar bohong dan bagaimana cara mengatasinya.

Perlu diketahui, pembuat kabar bohong itu punya motif bermacam-macam. Ada yang sengaja, ada yang tidak. Kabar bohong yang disengaja biasanya untuk beberapa alasan. Yang jelas, si pembuat kabar bohong mendapatkan keuntungan atau menimpakan kerugian bagi sasaran kabar bohong.

Kabar Bohong dari Orang Awam

Kalau pembuat kabar bohong itu tidak sengaja, kemungkinan besar karena terdorong emosi sehingga informasi yang diterima secara tidak lengkap disebarkan dengan ditambahi kesimpulan sendiri. Saat inilah fakta tercampur dengan opini, namun para pembacanya melihat semua sebagai fakta. Pembuat kabar bohong tipe ini, sangat mudah dilacak dan ditangkap.

Bagi orang yang berkecimpung di dunia jurnalis, tentu bisa dengan cepat membedakan mana opini dan mana fakta. Bisa pula mencirikan berita, apakah murni fakta atau sudah tercampur opini.

Beda dengan fakta palsu. Fakta palsu mudah dicek kebenarannya. Orang awam pun bisa mengklarifikasinya, atau kalau sudah ada klarifikasi orang awam akan cepat mengetahui fakta yang sebenarnya.

Kabar Bohong dari Ahli Strategi

Pembuat kabar bohong yang lihai, pandai menggunakan fakta asli dengan memasukkan fakta palsu yang menggiring emosi pembacanya. Apalagi saat situasi memanas antara dua belah pihak.

Dalam situasi perang, menyebarkan kabar bohong itu salah satu strategi melemahkan lawan. Jadi, jangan heran kalau dalam dunia intelejen dan kemiliteran dipelajari ilmu psikologi massa. Apalagi jika sudah berpangkat jenderal.

Karena ahli dan memang disengaja, maka pembuat kabar bohong ini sulit dilacak. Bahkan, kabar bohong bisa dibuat sangat halus sehingga tak ada orang yang tak tertipu selain si pembuatnya, dan baru diketahui setelah tujuan si pembuat kabar bohong mencapai sasaran.

Cara Terhindar Terjebak Kabar Bohong

Seringkali orang terjebak kabar bohong dan ikut menyebarkannya karena dalam kondisi emosional. Apalagi terkait dukung-mendukung antara pihak yang berselisih. Karena itu, tinggalkanlah dukung-mendukung kalau masih suka emosional.

Perhatikan. Semangat itu termasuk salah satu unsur emosional. Oleh karena itu, dukung-mendukung itu sendiri faktor meningkatnya emosional seseorang.

Kalau sudah emosional, berpikirnya pasti penuh prasangka. Tidak jernih lagi. Mudah tertipu.

Kalau ternyata terpaksa harus ikut dukung-mendukung, maka perlu menerapkan sikap skeptis terhadap kabar yang datang, apalagi yang menguntungkan pihaknya atau yang merugikan pihak lawan. Karena, normalnya orang itu sebaliknya, hanya skeptis terhadap kabar yang menyerang pihaknya.

Dua hal itu, bisa mengurangi mudah terjebak kabar bohong. Ingat ketika fitnah merebak, sikap apa yang dianjurkan? Menahan diri atau menghindar.

 

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER