SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Mengapa Perusahaan Besar Selalu Menang?

Mengapa Perusahaan Besar Selalu Menang?

WARGASERUJI – Perusahaan besar selalu menang melawan usaha-usaha kecil di pasar karena menggunakan banyak otak. Setiap otak dipekerjakan secara maksimal dalam setiap bidang masing-masing. Otak-otak ini “dikendalikan” melalui manajemen puncak perusahaan.

Paling tidak, itulah yang dapat disimpulkan setelah membaca fotokopi buku tentang perilaku konsumen milik adik ipar yang kuliah di sebuah universitas. Bukan isi bukunya, melainkan betapa dahsyatnya dunia usaha melibatkan dunia pendidikan demi menguasai pasar.

Lihat saja, setiap perusahaan besar pasti membagi tugas dalam divisi-divisi. Ada divisi pemasaran, teknik, dan lainnya. Setiap divisi diisi dengan para ahli lulusan universitas yang diseleksi secara ketat.

Mereka yang lulus seleksi, tentu membawa otak dengan segudang ilmu. Maka tak heran jika perusahaan mampu mendeteksi peluang lebih jeli, mengurangi pemborosan dengan sangat teliti, serta terus membangun kekuatan agar mampu bertahan di masa depan.

Ada yang mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar itu kurang tangguh dibanding dengan usaha-usaha kecil dan menengah. Ketika krisis, banyak perusahaan besar gulung tikar, sedangkan usaha kecil biasanya tetap bertahan. Mungkin demikian, namun perhatikan kenyataannya.

Apa kenyataannya? Perusahaan besar tetaplah ada. Mereka hanya saling silih berganti saja. Ada yang bangkrut, ada yang tambah besar. Ini hanya efek hiperbola karena perusahaan besar yang bangkrut itu nominal kerugiannya terlihat sangat besar.

Kalau pun ada perusahaan yang bangkrut, para ahli bidang pemasaran akan ditarik ke perusahaan baru. Dominasi terhadap pasar hanya berpindah dari satu perusahaan besar ke perusahaan besar lainnya.

Satu-satunya cara usaha kecil bertahan hidup adalah tidak bertanding dengan perusahaan-perusahaan besar. Mencari celah pasarnya sendiri, yang seringkali tidak menarik karena begitu sempit dan kecil.

Begitulah, perusahaan besar selalu menang. Sudah seperti hukum alam, bahwa selalu ada yang berkelimpahan, di sisi lain juga selalu ada yang berkekurangan.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER