SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Logika Menyimpang Orang-orang Musyrik

Logika Menyimpang Orang-orang Musyrik

WARGASERUJI – Dakwah Rasulullah selalu bertentangan dengan hawa nafsu manusia. Termasuk hawa nafsu menyembah tuhan-tuhan selain Allah. Hawa nafsu inilah yang menyebabkan logika menyimpang orang-orang musyrik.

قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قُلْ لا أَتَّبِعُ أَهْوَاءَكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Katakanlah: “Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah”. Katakanlah: “Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al An’am:56)

Orang-orang musyrik identik dengan pengumbar hawa nafsu. Apa yang mereka pilih dan katakan selalu didasari hawa nafsu, tidak menggunakan akal pikir yang bersih. Sampai-sampai karena ingin segera mengalahkan argumentasi Rasulullah, mereka menantang Rasulullah mendatangkan azab.

Allah menyuruh Rasulullah menjawab tantangan mereka, bukan meladeninya. Tantangan mereka sangat tidak logis, karena mendatangkan azab itu kewenangan Allah, bukan kewenangan Rasul. Apalagi hanya sekadar untuk meladeni tantangan manusia.

قُلْ إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَكَذَّبْتُمْ بِهِ مَا عِنْدِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ

Katakanlah: “Sesungguhnya aku (berada) di atas hujah yang nyata (Al Qur’an) dari Tuhanku sedang kamu mendustakannya. Bukanlah wewenangku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik. (QS. Al An’am:57)

Allah juga menyuruh Rasulullah memberikan hujah yang mematahkan logika mereka. Rasulullah hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjadi ujian bagi manusia. Kalau orang-orang musyrik meminta agar mereka bisa berurusan langsung dengan Allah, maka sudah selesai urusan tanpa campur tangan Rasulullah.

قُلْ لَوْ أَنَّ عِنْدِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ لَقُضِيَ الأمْرُ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالظَّالِمِينَ

Katakanlah: “Kalau sekiranya ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada antara aku dan kamu. Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang lalim.(QS. Al An’am:58)

Itulah logika menyimpang orang-orang musyrik karena menuruti hawa nafsunya. Tidak heran, jika mereka tak mampu memahami kebenaran yang dibawa Rasulullah.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER