“Kuasailah informasi, niscaya engkau akan menguasai dunia”. Itulah kunci kemenangan ke 5 dalam buku “Saksikan bahwa aku Mencintai Islam” (10 Kunci Kemenangan Menyalakan Api Kejayaan Islam)” yang ditulis oleh Prof Laode M. Kamaluddin Ph.D, bersama Ahmad Mujib El-Shirazy, yang menunjukkan betapa pentingnya suatu informasi.
Siapa yang menguasai informasi, maka dia akan dapat mengontrol apa saja yang di inginkannya. Hal ini merupakan sebuah fakta yang tidak dapat dibantah dan memang seperti itulah kenyataannya.
Sejarah telah membuktikan bahwa informasi merupakan faktor yang paling penting untuk memenangkan sebuah pertempuran, untuk menguasai suatu daerah, mengendalikan dunia dan bahkan untuk menguasai dunia.
Dalam sejarah umat Islam, dicatat bahwa sebelum pembebasan bumi Andalusia oleh Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad. Khalifah Al Walid bin Abdul Malik memerintahkan untuk mengirim pasukan pengintai terlebih dahulu untuk mencari informasi tentang bumi Andalusia.
Oleh karena itulah dikirim pasukan pengintai sebanyak 400 pasukan yang di pimpin oleh Tharif bin Malik ke bumi Andalusia. Dan akhirnya Islam dapat berjaya di bumi Andalusia
Begitu pula dengan jatuhnya kota Toledo di Andalusia, yang merupakan kota Muslim dengan pertahanan terkuat pada masanya. Toledo dapat diruntuhkan karena salah seorang musuh Islam mendapatkan informasi satu satunya cara agar Toledo bisa di lumpuhkan.
Pada saat ini, informasi merupakan sesuatu yang dapat diperoleh dengan mudah. Peristiwa yang terjadi suatu tempat, dapat diperoleh oleh siapa saja dan dimana saja, bahkan dari di negeri terjauh sekalipun. Hal ini dikarenakan begitu pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini.
Celakanya, kemudahan ini tidak serta merta membawa manfaat begitu saja. Namun, kemudahan ini justru dapat membawa dampak buruk yang bisa jadi amat berbahaya. Hal ini dikarenakan informasi sendiri merupakan sesuatu yang dapat membentuk pola pikir seseorang yang kemudian dapat berujung pada penentuan sikap.
Sumber informasi yang paling utama bagi masyarakat di zaman modern ini adalah media massa. Media massa bisa saja menyalurkan informasi melalui televisi, radio, internet, koran dan sebagainya. Melalui media massa, informasi akan di distribusikan kepada masyarakat.
Namun, penyajian informasi oleh media massa bisa saja menjadi propaganda yang kadang tidak kita sadari. Kebodohan media bisa membuat kebodohan terhadap masyarakat. Kesalahan media dapat menyebabkan tindakan sosial yang bisa saja berakhir tragis.
Dan, untuk mengontrol informasi yang ada di masyarakat, hal yang harus dilakukan adalah mengusai media massa. Dan, siapa yang berkuasa atas media massa, maka informasi yang disampaikan akan selalu sesuai dengan keinginan penguasa tersebut.
Masalah ummat Islam hari ini adalah bahwa sebagian besar media massa di kuasai oleh musuh-musuh Islam. Sehingga ummat Islam selalu tersudutkan oleh informasi yang disampaikan oleh media. Bahkan bisa saja seorang muslim bisa merasa phobia kepada sesama saudara Muslimnya.
Sebagai contoh misalnya, ketika ada pemberitaan mengenai teroris, media-media yang benci terhadap Islam, baik di televisi, internet, surat kabar dan lain lain, pasti menunjukkan hal hal yang berbau Islam seakan-akan Islam identik dengan terorisme.
Misalnya disebutkan bahwa terduga teroris, adalah orang yang berjenggot, bercadar, rajin mengaji, rajin sholat dimasjid, memiliki buku fiqih dan lain sebagainya.
Bahkan diberbagai media massa di tertentu, ketika memberitakan hal-hal terkait terorisme, seringkali yang menjadi gambar atau foto dalam beritanya adalah perempuan yang berjilbab panjang, laki-laki yang berjenggot yang seakan-akan menunjukkan bahwa itu adalah Muslim taat yang identik dengan terorisme, meskipun sebenarnya orang-orang yang ada di foto tersebut tidak ada kaitannya dengan terorisme.
Bahkan karena media massa dan informasi yang disampaikannya, banyak pemimpin besar di dunia yang jatuh serta memiliki citra buruk di mata dunia.
Misalnya, invasi Amerika dan sekutu kepada Irak yang dimana Amerika dengan kekuatan media massa-nya di seluruh dunia ramai-ramai menuduh bahwa presiden Irak, Shaddam Husein, telah melakukan pembantaian terhadap warga negaranya sendiri, memiliki kaitan dengan teroris, serta memiliki senjata nuklir, yang kemudian dijadikan pembenaran oleh Amerika dan sekutunya yang seolah-olah berperan sebagai pahlawan untuk menggempur Irak.
Bahkan dunia pun cenderung mendukung aksi mereka karena terlanjur percaya pada media. Namun yang terjadi justru sebaliknya, senjata nuklir dan bukti fitnah lainnya tidak ditemukan, malah membawa kehancuran bagi Irak, menyebabkan penderitaan dan kekacauan hingga saat ini.
Bahkan kedamaian yang dijanjikan oleh Amerika dan sekutunya setelah kejatuhan Shaddam Husein tidaklah lebih dari sebuah fatamorgana.
Begitulah betapa informasi telah menghancurkan kaum muslim dan meluluh lantakkan negeri-negeri Muslim saat ini. Sehingga menguasai informasi terutama media massa adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh kaum Muslimin agar bisa memperoleh kejayaannya kembali.
Pada dasarnya informasi tidak terbatas pada berita yang terdapat pada media massa seperti koran, TV, radio, media online dan sebagainya. Informasi sebenarnya selalu ada disekitar kita. Hanya saja kita tidak begitu peduli, karena mungkin kita menganggap hal tersebut sebagai hal yang tidak penting.