WARGASERUJI – Beberapa waktu terakhir sejalan dengan merebaknya virus Covid-19 serta gerakan Social Distancing, viral juga sebuah lagu yang berjudul “Aisyah Istri Rasulullah”. Lagu ini telah di cover oleh beberapa orang Indonesia, bahkan para musisi yang terkenal lewat sosial media Intagram, juga ikut meng-cover hingga mencapai peringkat tranding-1 Youtube.
Berdasarkan fakta yang didapat, ternyata lagu ini bukan berasal dari Indonesia, melainkan hasil gubahan lagu “Aisyah Satu Dua Tiga Cinta Kamu” yang diciptakan Band Malaysia yaitu Projector Band, kemudian digubah oleh salah seorang Youtuber asal Malaysia bernama Mr.Bie.
Terlepas dari pro kontra yang ada soal hukum “Haram” dalam musik, saya pribadi mengambil satu pendapat yang menganggap musik itu mubah, dengan syarat lirik dari sebuah lagu yang ada tidak mengandung mudharat. Jika di telaah, lirik dalam lagu “Aisyah Istri Rasulullah” ini mengisahkan mengenai romantisnya kisah cinta Rasulullah dengan Aisyah. Tentu bukanlah sebuah mudharat, karna kita ketahui bersama bahwa Rasulullah memang sebai-baiknya Suri Tauladan bagi umat manusia. Rasulullah merupakan suami yang adil serta romantic kepada para Istrinya, ayah yang bijaksana bagi anak-anaknya, serta pemimpin yang amanah bagi warganya, MasyaAllah, Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa Ala Ali Muhammad.
Mempopulerkan lagu Aisyah juga dapat menjadi sarana dakwah, karna berkat lagu ini banyak orang yang tadinya tidak tertarik mengetahui kisah Rasulullah, kini dengan mudah mengetahui kisah Rasulullah dengan Aisyah, dan semoga juga tertarik memahami Sirah Rasullah secara keseluruhan.
Namun akan menjadi sebuah masalah besar, jika lagu yang baik ini, dinyanyikan degan cara yang tidak baik, contohnya: sepasang perempuan dan laki-laki yang tidak mahram, ikut mengcover lagu ini dengan gaya yang sungguh romantic bak sepasang suami-istri, tentu hal ini menimbulkan mudharat besar, karna Allah sudah jelas melarang manusia pada QS. Al-Isra ayat 32 untuk mendekati zina. Jika mendekatinya saja sudah dilarang, bagaimana jika melakukannya? Naudzubillah. Beredar juga banyak video wanita memakai kerudung ikut meng-cover lagu ini dengan suara yang mendayu-dayu (bukan suara asli saat wanita tersebut berbicara seperti biasa), tentu hal ini akan mengundang syahwat laki-laki.
Maka dari itu, berhati-hatilah wahai ukhtifillah, wanita itu erat sekali dengan fitnah, jangan sampai karna perkara yang sebenarnya tidak terlalu penting seperti meng-cover lagu secara mendayu-dayu, lalu meng-upload-nya ke media sosial, justru menjadi sarana dosa jariyah bagi kita. Tulisan ini juga merupakan self reminder bagi saya sendiri yang tidak pernah sempurna dan masih kerap melakukan dosa. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari fitnah dunia, fitnah dajjal, serta fitnah kematian, aamiin.