WARGASERUJI –Â Artikel naratif adalah tulisan yang menggambarkan suatu peristiwa. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan agar mudah menulis artikel naratif.
Alasan
Harus ada alasan mengapa suatu peristiwa perlu ditulis. Yang paling sering, agar menjadi pelajaran bagi semua orang. Atau katakan saja agar peristiwa semacam tidak terjadi lagi.
Bisa juga, untuk menyebarluaskan keteladanan tokoh-tokoh. Terutama terkait peristiwa yang terjadi.
Tokoh
Suatu peristiwa akan mudah diceritakan kalau terkait dengan tokoh yang terlibat. Pilih tokoh-tokoh sentral yang menjadi pusat narasi nantinya.
Tokoh-tokoh sentral inilah yang nantinya dideskripsikan dengan lebih detail. Bisa dari sifat-sifatnya, atau sampai sudut pandang tokohnya.
Cerita
Tulisan naratif berbentuk seperti cerita. Urutkan mulai dari awal peristiwa hingga akhir. Pilihlah klimaks di tengah dan anti klimaks di akhir sebagai penutup.
Lebih bagus dengan menggambarkan suasana saat peristiwa tersebut terjadi. Bisa ditambahkan dengan suasana menurut sudut pandang tokoh-tokohnya.
—
Masuk Islamnya Deddy Corbuzier bisa menjadi contoh bahan tulisan naratif. Klimaksnya pada proses pencarian, kemudian anti klimaksnya saat mengucapkan syahadat.
Beberapa tokoh yang terlibat dalam peristiwa diikutsertakan untuk menambah kekuatan cerita, terutama saat terjadi klimaks atau konflik sampai pada akhir peristiwa. Tentu artikel disusun berdasarkan fakta-fakta yang terjadi.
Oleh karena itu, penulis artikel harus mengetahui betul-betul mengetahui peristiwa dan latar belakangnya. Fakta-fakta bisa didapatkan dari berita yang bisa dipertanggungjawabkan, atau lebih bagus lagi dengan investigasi secara mendalam.
Adapun jika ada opini dari penulis, sebatas kesan atas peristiwa yang terjadi. Bisa dimasukkan dalam paragraf penutup sebagai pesan moral kepada pembaca.
—
Itulah cara mudah menulis artikel naratif. Memang seperti menulis cerita fiksi, bedanya yang diceritakan adalah peristiwa sebenarnya.