Dalam beberapa hari yang lalu, Ulama mengadakan pertemuan. Ratusan ulama hadir guna menetapkan siapa Cawapres yang akan dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Alhasil terdapat 2 nama yang diusulkan yaitu Habib Salim Segaf Aljufri (SSA) dan Ustadz Abdul Somad (UAS).
UAS sudah langsung menyatakan mundur dan tak bersedia menjadi Cawapres serta lebih memilih fokus dibidang Pendidikan.
Siapapun diantara kedua nama tersebut yang mendampingi Prabowo, dipastikan akan memiliki dukungan penuh dari para Ulama baik NU-Muhammadyah, Alumni 212, Parpol Koalisi Keumatan dan gerakan bertagar #2019GantiPresiden atau #2019PresidenBaru.
Bagi Umat Islam yang selama ini menunggu Komando Ulama, inilah saatnya mematuhi Komando Ulama. Dan bagi Parpol Koalisi keumatan inilah saatnya membuktikan bahwa parpol-parpol tersebut benar-benar berjuang untuk Umat dengan memilih Cawapres diantara 2 nama tersebut.
Jangan sampai parpol koalisi keumatan malah memilih nama lain selain 2 nama yang direkomendasikan para Ulama. Umat tentunya tidak ingin dikhianati parpol koalisi keumatan yang mengaku berjuang untuk umat tapi malah lebih mendahulukan kepentingannya sendiri dengan menyelisihi Ulama.
Kondisi yang ada seperti diatas tersebut, pastinya akan membuat pekerjaan Prabowo lebih ringan dalam memenangkan Pilpres 2019 ini. Bagi Prabowo, hanya dengan mentaati Ulama maka Umat akan lebih mudah dikomandoi. Untuk sementara Prabowo bisa berbahagia dengan dukungan yang ada ini.
Dilain pihak, berbeda dengan Jokowi dan Parpol yang Pro dengannya. Jokowi terlihat masih galau dalam menentukan siapa Cawapresnya. Ada beberapa nama yang beredar ditengah masyarakat diantaranya, Mahfud MD, Moeldoko, KH Makruf Amin, yang digadang akan menjadi Cawapres Jokowi. Dari segi ketokohan dan basis massa, nampaknya KH Makruf Amin lebih menjanjikan daripada yang lain.
Jika menurut hasil Survey LSI yang telah beredar beritanya menyatakan bahwa ada beberapa nama yang elektabilitasnya cukup tinggi jika dinilai berdasarkan segmentasi seperti pemerintahan yang kuat atau ekonomi yang baik, yaitu Airlangga ketum Golkar, Sri Mulyani, Susi Pujiastuti dan TGB. Nama-nama ini sepertinya agak tak memungkinkan dari segi basis massa.
Akankah Jokowi akan bisa memilih Cawapres yang tepat untuk dirinya? hanya waktu yang akan menjawab.
Jelasnya siapapun Cawapres Jokowi, maka nantinya akan berhadapan dengan Komando Ulama via Habib Rizieq, Alumni 212, mesin Parpol Koalisi Keumatan dan gerakan bertagar #2019GantiPresiden atau #2019PresidenBaru yang seluruhnya berada dibelakang Prabowo Subianto.