JAMBI, WARGASERUJI – Dampak pelatihan peran serta masyarakat atau PSM yang diselenggarakan LPTK mitra Tanoto Foundation Universitas Jambi dan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi mulai menampakkan hasilnya. Beberapa diantaranya di SDN 47 Kota Jambi dan MI Al Mukhlisin Kota Jambi mendapatkan dukungan dari orang tua.
Seperti pantuan kami di SDN 47 Kota Jambi yang mendapatkan dukungan dari orang tua siswa untuk mendesain ruang kelas sesuai dengan tema yang disukai anak–anak.
“Materi yang dilatihkan kepada komite sekolah langsung diterapkan kepada orang tua siswa, seperti mendapatkan dukungan mendesain ruang kelas dan gotong royong menjaga kebersihan kelas,” ujar Ansori, kepala SDN 47 Kota Jambi, Senin, (4/3).
Pihaknya mengapresiasi pelatihan tersebut, karena masyarakat menjadi terbuka pola pikirnya. “Mereka semakin yakin untuk membantu masyarakat, asalkan ada keterbukaan,” katanya.
Selain SDN 47 Kota Jambi, MI Al Mukhlisin Kota Jambi juga melakukan hal yang sama, seperti mendesain pojok baca di kelas.
”Orang tua mendesain pojok baca, agar anak anak menarik untuk membaca,” ujar Zunarwati, guru MI Al Mukhlisin.
Apa yang dilakukan oleh SDN 47 maupun MI Al Mukhlisin merupakan bukti bahwa masyarakat bisa mendukung sekolah untuk memajukan pendidikan. Sekolah dan siswa bisa saling mendukung satu sama lain.
“Peran serta masyarakat dan orang tua di sekitar sekolah merupakan dukungan nyata dalam membantu kemajuan sekolah,” kata wakil dekan BAKSI FKIP Universitas Jambi, Drs. H. Syahrial, M.Ed., Ph.D, ketika membuka acara pelatihan peran serta masyarakat di Jambi, Kamis, (28/2/2019).
Teacher Training Institute Specialist Tanoto Foundation Jambi, Sofnidar mengatakan, saat ini masyarakat bisa membantu sekolah dan madrasah tidak harus dalam bentuk uang atau materi, tetapi bisa dalam bentuk gagasan atau ide untuk memajukan sekolah.
”Semua pihak bisa dilibatkan untuk membangun dan mengembangkan sekolah dengan partisipasi dalam bentuk sumbangan pemikiran dan keahlian. Contoh sumbangan pemikiran, ketika sekolah sedang menyusun rencana kerja sekolah (RKS), hingga rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Masyarakat bisa memberikan masukan, ide-ide atau pemikirannya untuk kemajuan sekolah,” tegasnya.