SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Ranting Fatayat NU Pandu Sanjaya Santuni Yatim dan Fakir Miskin

Ranting Fatayat NU Pandu Sanjaya Santuni Yatim dan Fakir Miskin

Kotawaringin Barat – Puluhan Yatim dan fakir miskin mendapatkan santunan dari Fatayat NU Ranting Desa Pandu Sanjaya Kecamatan Pangkalan Lada, Kamis (7/6) di kediaman Siti Nurhadidah. Kegiatan tersebut digelar dalam penutupan kegiatan Khatmil Qur’an yang dilaksanakan sejak awal bulan suci Ramadhan tahun ini.

“Kegiatan seperti ini perlu dilestarikan di luar bulan Ramadhan agar menjadi nilai plus kegiatan di desa. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Fatayat NU,” Ucap Masluh Ahyat dari pihak pemerintah desa setempat dalam sambutannya.

Selain daripada itu, hadir pula Sahabat Bryan Iskandar, putra dari Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah menyampaikan permintaan maaf karena ayahnya belum bisa hadir.
Ia juga sangat mengapresiasi dan sangat bangga atas kegiatan yang dilaksanakan Ranting Fatayat Pandu Sanjaya dan seluruh Ranting yang ada di Kecamatan Pangkalan Lada.

“Selama ini Fatayat sudah sangat membantu untuk mengenalkan NU kepada masyarakat dengan berbagai program. Program yang menyentuh langsung kepada masyarakat, dan itu belum banyak dilakukan yang lain,” ujar putra nomor satu H. Ujang Iskandar Ketua PCNU sekaligus mantan Bupati Kobar dalam pidatonya.

Sementara ketua PAC Fatayat NU Mar’atus Sholihah dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada sahabat-sahabat Fatayat NU yang telah melakukan kegiatan inovatif dan kreatif. Sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat disekitarnya terutama bagi yang membutuhkan.

“Semoga acara ini menjadi inspirsi bagi Ranting Ranting Fatayat NU lainnya baik itu yang di wilayah pangkalan lada maupun di wilayah lain yang tergabung dalam pembinaan Fatayat NU pangkalan lada,” himbau Mar’arus.

Dalam berorganisasi, sambung Mar’arus, Fatayat NU hendaklah memiliki niat yang tulus, niat untuk bisa memberi manfaat kepada yang lainnya, bukan malah meminta bantuan. Karena, berkhidmat NU itu tidak bisa dihitung secara logika atau secara matematik.

“Jika hidmatnya tulus maka akan bisa mendapatkan nilai lebih seperti contoh jika tulus dalam berhidmat 1 ditambah 1 hasilnya bukan 2 tapi bisa 10 bahkan bisa seribu. Karena apa yang kita lakukan akan dilipatgandakan,” pungkasnya.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER