WARGASERUJI – Tidak ada makhluk selain manusia yang butuh berpakaian. Kebanyakan hewan, punya bulu atau rambut yang menutupi seluruh tubuhnya. Jadi, manusia itu makhluk berpakaian satu-satunya di bumi.
Salah satu alasan mengapa manusia itu makhluk berpakaian adalah untuk menutup aurat. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang terpengaruh ketika melihat orang lain secara visual.
Derajat kemanusiaan bergantung pada bagaimana seseorang berpakaian. Maka, pakaian yang terbaik adalah pakaian takwa. Digunakan untuk menutup aurat dan jangan berlebih-lebihan. Disebut “jangan berlebihan” karena bisa jadi pakaian digunakan dengan niat kesombongan atau hal buruk lainnya.
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS Al A’raf : 26)
Pakaian adalah kehormatan manusia. Hanya setanlah yang menganjurkan manusia memperlihatkan auratnya. Oleh karenanya, janganlah ikuti anjuran-anjuran setan itu, karena mereka telah menipu Adam dan Hawa sehingga keluar dari surga.
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنزعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kalian dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapak kalian dari surga; ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kalian dari suatu tempat yang kalian tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS Al A’raf: 27)