SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Pertama Kali Dalam Sejarah, Pondok Pesantren Berdiri di Amerika Serikat

Pertama Kali Dalam Sejarah, Pondok Pesantren Berdiri di Amerika Serikat

“Niat baik untuk sebuah tujuan mulia pasti ada jalannya”.

Ungkapan di atas adalah nasehat seorang teman dekat kepada saya ketika saya mengutarakan niat untuk membangun pondok pesantren di Amerika Serikat. Sebuah ide “gila” kata orang lain yang agak pesimis saat itu.

Betapa tidak. Saya menyampaikan ide itu ketika lokasi belum jelas, apalagi uang untuk membeli lokasi juga tidak jelas. Saya katakan uang dan bukan rezeki. Sebab rezeki sudah pasti bagi kita. Walau uang belum tentu ada di kita.

Memang sejak 3 tahun berjalan saya punya obsesi besar untuk mendirikan “Muallaf Center” di kota New York. Sebuah cita-cita besar merespon kepada kebutuhan bagi para muallaf yang bertambah setiap tahunnya. Bahkan ingin menjadikannya sebagai pusat pengkaderan imam dan da’i dari kalangan muallaf, yang mayoritas orang-orang asli Amerika.

Sayang keinginan untuk mendirikan muallaf center itu mandeg karena satu dan lain hal. Qadarallah (Allah memutuskan lain) saya sempat pessimis untuk melanjutkan usaha pendirian muallaf center itu. Hingga suatu ketika tiba-tiba Allah membuka jalannya yang lain. Bahwa sebuah niat baik untuk tujuan baik itu pasti ada jalannya.

Saya yakin karya baik itu bagaikan mentari di ketinggian. Selalu memancarkan cahayanya menyinari alam semesta, memberikan energi positif bagi kehidupan. Dan kalaupun suatu saat terhalangi awan, sang mentari terus eksis di atas sana.

Demikian seorang Mukmin dengan karyanya. Dia tak terhenti menebarkan cahaya dan energi positif. Berada di ketinggian ilahi dalam visi (niat) dan karya (amal). Tak surut apalagi mati karena terhalang awan. Dia akan eksis dalam kebajikan hingga Allah menentukan baginya jalan lain.

Di tengah kagalauan mencari jalan lain untuk terwujudnya muallaf center itu, saya mendapat tawaran untuk membeli sebuah lokasi yang dulu pernah dijadikan sekolah oleh Komunitas Asia Selatan. Tanpa pikir panjang saya iyakan untuk membeli lokasi sekolah itu.

Sekali lagi, “niat baik untuk sebuah tujuan mulia pasti ada jalannya”.

Alhamdulillah, lokasi itu kini telah dimiliki (oleh Nusantara Foundation). Dengan luas sekitar 7.4 hektar, terletak di sebuah kota kecil nan indah bernama Moodus, Connecticut, sangat sesuai untuk dijadikan pusat pendidikan Islam masa depan.

Saya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah ikut mengambil bahagian dalam proses pembeliannya. Lokasi yang berjarak sekitar 120 km dari kota New York, sekitar 2 jam perjalanan dengan mengendarai mobil itu siap dipakai untuk ragam kegiatan Islam dan komunitas.

Tantangan selanjutnya adalah proses pembangunannya. Oleh karena memang ini adalah proyek besar maka diperlukan visi besar, kemauan besar, kerja besar dan tentunya dana besar.

Seraya melanjutkan usaha-usaha penggalangam dana, yang saya yakin membutuhkan waktu minimal 3-5 tahun ke depan, lokasi ini telah dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, baik yang bersifat keislaman maupun komunitas.

Sejak awal minggu lalu, alhamdulillah, telah dimulai merenovasi gedung-gedung tua yang rencananya akan dimanfaatkan hingga terwujud rencana pembangunan yang menyeluruh.

Sementara itu, mulai hari ini diadakan pembersihan lokasi, termasuk menebang (trimming) sebagian pohon yang dianggap tidak relevan. Bahkan lebih jauh proses “demolishing” (penghancuran) gedung-gedung tua yang tidak terpakai juga segera akan dimulai.

Saya yakin, jika semua pekerjaan berjalan lancar, dan keuangan memungkinkan, kegiatan belajar pesantren akan dimulai pada awal bulan Juli tahun ini dengan “Boarding Summer Program” (program pondok musim panas).

Diharapkan juga beberapa fasilitas oleh raga telah disiapkan sehingga kegiatan outbound pemuda/remaja dengan ragam kegiatan olah raga dapat dilakukan.

Alhamdulillah, tgl 1 April kemarin telah dilakukan kegiatan komunitas pertama di lokasi pesantren. Dihadiri oleh banyak anggota masyarakat Muslim dari New York dengan berbagai kegiatan, termasuk BBQ dan latihan bela diri (pencak silat).

Kegiatan seperti ini akan dilakukan secara berkala dari waktu ke waktu. Karena saya yakin dengan pendekatan sosial kemasyarakan warga sekitar akan semakin simpati. Sehingga ke depan kesalah pahaman, termasuk kemungkinan phobia, dapat dihindarkan.

Pesantren pertama Amerika ini memang dalam proses awal pembangunannya. Oleh karenanya dukungan semua pihak, termasuk kontribusi dana dan doa, sangat diharapkan. Saya justeru ingin menawarkan pesantren ini kepada bangsa dan negara Indonesia untuk dijadikan sebagai “proyek nasional”.

Tentu harapan ke depan adalah bahwa pondok pesantren ini, selain menjadi pusat pendidikan Islam yang “rahmatan lil-alamin” juga menjadi salah satu “ikon pengenalan Nusantara” sekaligus kontribusi nyata Indonesia ke gelanggang dakwah global.

Untuk itu saya mengajak semua pihak untuk mengambil partisipasi dalam mensukseskan rencana pembangunan pondok pesantren ini. Sekali lagi pesantren ini adalah proyek bersama anak-anak bangsa Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia.

Jika ada di antara pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh tentang proyek pesantren ini dan/atau ingin melakukan kontribusi, hubungi Nusantara Foundation : nusantara.foundation@yahoo.com atau WA: +19174152553

Semoga Allah SWT menjadikan niat dan amal baik kita semua sebagai “amal jariyah” yang akan menjadi saksi komitmen iman dan Islam kita di hadapan Mahkamah Ilahi kelak. Amin!

New York, 2 April 2018

Ditulis oleh:

Imam Shamsi Ali
Presiden Nusantara Foundation

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER