DENPASAR, WARGASERUJI – Kedatangan Calon Wakil Presiden nomer urut 02, Sandiaga Salahudin Uno dalam safari politiknya selama dua hari, 23 – 24 Februari 2019) di Pulau Bali mendapatkan respon positif dari para pendukung dan loyalis.
Hari kedua, Sandiaga Uno hadir mengisi acara Seminar Geber Nasional Program OK OCE dengan Tema “Optimalisasi Penciptaan Lapangan Kerja di Daerah Pariwisata”, berlokasi di Hotel Princess Keisha JL Teuku Umar Barat No 350 Padangsambian, Denpasar, Bali.
Kehadiran Sandiaga Uno disambut histeris dan teriakan dari pada pendukung yang didominasi kaum hawa. Teriakan dukungan “Hidup Prabowo dan Sandi” digemakan oleh puluhan ribu pendukung dari berbagai kalangan dan profesi.
Penjagaan ketat berlangsung dari pihak kepolisian setempat dan juga dari koalisi Partai Pendukung.
Kedatangan Sandiaga Uno ke Bali sempat mendapatkan penolakan di Daerah Tabanan yang terkenal sebagai basis banteng. Bahkan saat saat iring-iringan menjemput Sandiaga Uno di Bandara Internasional Ngurah Rai, sejumlah pria berbadan kekar dan bertato membentangkan spanduk yang kurang santun, dan menunjukan ketidak dewasan berpolitik.
Saat di Hotel Princess Keisha, dihadapan puluhan ribu pendukung dan loyalis setianya, Sandiga mengakatan, bahwa berdasarkan pengalamannya, setiap perbedaan politik yang ada harus dihadapi dengan senyuman.
Sandiaga Uno bertekad jika diberi amanah bersama Capres Prabowo Subianto untuk memimpin Indonesia akan meningkatkan perekonomian Bali, khususnya sektor Pariwisata.
“Kita harus bisa menyalib kunjungan wisata di Thailand dalam segi jumlah wisatawan yang berkunjung,” tuturnya disambut tepuk tangan para loyalis.
Selain itu Prabowo-Sandiaga akan fokus ke sektor perekonomian. Indonesia harus lebh banyak membuka usaha terutama anak muda.
“Kita harus mendorong entrepreneurship. Sudah saatnya enterpreneuship jadi lokomotif perekonomian di Indonesia, saya pernah merasakan jadi karyawan tahun 1997, akhirnya tahun 1997 memulai membuka usaha kecil-kecilan. Alhamdulillah dari tiga orang karyawan saat ini bertumbuh menjadi 30.000 karyawan di seluruh Indonesia,” kisahnya.
Sandi juga berjanji ingin menjadikan Bali sebagai Destinasi Halal seperti negara-negara Non Muslim lainnya, sehingga diharapkan wisatawan Timur Tengah lebih melirik Bali ketimbang berkunjung ke Negara yang mayoritas Non Muslim sebagai pilihan Destinasi Halal.