Pangkalan Bun – Petani melon dan semangka Desa Pasir Panjang RT 04 Arut Selatan Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah, merasa diuntungkan dengan teori barunya. Pasalnya, tanaman Hortikultura dengan sistem tumpangsari jenis buah melon dan semangka masih jarang ditemui khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat.
“Selama ini yang sering kita jumpai itu tumpangsari cabai dan tomat atau lainnya. Sedangkan melon dan semangka kayaknya belum ada,” ucap Nurwanto (45) yang berasal dari Kota Banyuwangi Jawa Timur di lokasi pertaniannya, Minggu 19/8).
Nurwanto menyebutkan, dengan menanam melon dan semangka dalam satu tempat (Tumpangsari) akan meningkatkan pendapatan. Karena, lanjut dia, medianya cukup satu untuk dua tanaman dengan jenis yang berbeda.
“Melon itu tumbuhnya ke atas, sementara semangka itu merambat. Maka satu sama lain tidak saling mengganggu,” jelasnya.
Ada beberapa catatan yang perlu diketahui oleh para petani, sambung Nurwanto, salah satunya adalah cara memberikan pupuk dan pengairan. Karena yang semula hanya memelihara satu tanaman, menjadi dua tanaman.
“Misalnya semula memberi pupuk 1 kilo gram ya menjadi 2 kilo gram. Karena yang membutuhkan itu dua tanaman. Begitu juga pengairannya,” jelas dia.
Lebih jauh dirinya memaparkan, keuntungan yang didapat oleh petani cukup banyak, karena media lahan dan penanganannya bergabung menjadi satu, sementara hasilnya menjadi dua kalilipat. Sebagai petani yang sudah digelutinya selama puluhan tahun, Nuryanto berkeinginan bisa membantu salah satu program ketahanan pangan di Kabupaten Kobar. Dengan keberhasilan ini, ia juga berharap kepada pemerintah daerah kiranya lebih meningkatkan perhatiannya kepada para petani.
Sementara itu, Legiman, Kasi Hortikultira Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kobar, menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan Nuryanto. Menurutnya, Dinas TPHP selama ini sudah memberikan dampingan secara maksimal.
Legiman juga menjelaskan semua alat pertanian sudah disediakan oleh Pemda Kobar dengan sistem pinjaman. Bahkan, imbuh dia, tahun 2018 ini ada bantuan untuk tanaman cabe dan bawang merah yang merupakan bantuan dari APBN dan APBD yang akan dikucurkan.
“Untuk tanaman cabe dengan lahan produksi 25 hektar, dan bawang merah 20 hektar. Namun semuanya masih menunggu musim hujan tiba,” beber Legiman di lokasi pertanian.