Kotawaringin Barat – Di tempat kelahirannya, Thomas Nasir, Lurah Pangkut Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) saat ditemui di kantornya, Kamis pagi (27/12) mengatakan akan mengajak seluruh kepala desa se Kecamatan untuk bertemu dan merumuskan langkah-langlah strategis demi percepatan pembangunan di Kecamatan Arut Utara.
“Tahun 2019 rencananya akan kami koordinasikan dengan seluruh kepala desa se Kecamatan Arut Utara untuk mengadakan pertemuan dan membahas pembangunan khususnya sektor infrastruktur,” jelas Thomas Nasir di ruang kerjanya.
Ia menjelaskan, keinginan itu diluar kapasitas dia sebagai Lurah, karena Lurah tidak mempunyai kewenangan dalam hal itu. Namun, lanjut dia, ini semata-mata karena panggilan hati sebagai putra daerah untuk mendedikasikan dirinya kepada Bangsa dan Negara.
Untuk diketahui, Kecamatan Arut Utara merupakan Kecamatan tertua di Kabupaten Kotawaringin Barat. Menurut sejarah, dahulu akses transportasi menggunakan jalur Sungai Arut, sehingga sampai detik ini kecamatan tersebut belum mempunyai akses jalan darat yang menghubungkan ke kota Kabupaten maupun Propinsi.
“Sudah ada program ke arah sana (jalan pemerintah) agar Kecamatan Arut Utara nantinya mempunyai akses darat milik pemerintah,” ucapnya.
Jalan yang paling dekat, sambung Nasir, dari Sungai Jampo tembus Desa Pir kilometer 53 melewati perusahaan dengan jarak tempuh kurang lebih 64 kilometer. Menurutnya, akses jalan itu dianggap yang paling mudah dan dekat.
“Tentu, sebelumnya harus kami koordinasikan dan bicarakan terlebih dahulu dengan pihak perusahaan,” ungkapnya.
Selain itu, salah satu wujud dedikasi Thomas Nasir yang telah ditorehkan adalah disaat musibah banjir melanda keluarahan Pangkut serta berakibat putusnya akses transportasi di beberapa desa. Ia tak henti-hentinya memantau dengan mendatangi desa-desa yang terkena dampak musibah itu melalui perjalanan darat dan sungai. Pada bulan Desember ini selain Kelurahan Pangkut, tercatat ada tiga desa yang terkena dampak banjir, yakni Desa Gandis, Sukarame dan Nangamua.
“Kami ini satu pengabdian, jika satu sakit maka lainnya juga merasakan hal yang sama,” tandas Nasir.
Pada musibah banjir yang menerjang jalan dan merendam puluhan rumah beberapa waktu di Kelurahan Pangkut dan desa sekitarnya, Nasir selalu update perkembangan serta melaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar dan Dinas Sosial.
“Pemda Kobar sigap dalam bencana, kepedulian memberikan bantuan juga langsung disampaikan langsung oleh Ibu Bupati Hj. Nurhidayah,” terangnya.
Disamping bantuan dari Pemerintah Daerah Kotawaringin Barat, Thomas Nasir juga menyampaikan ada bantuan dari beberapa perusahaan yang berada di wilayah Kecamatan Arut Utara.
“Puji syukur, semua telah peduli atas musibah banjir yang melanda daerah kami. Terima kasih kepada Ibu Bupati, Pak Wabup dan semua jajarannya juga kepada semua perusahaan yang telah rela membantu bencana kemarin,” pungkasnya.
unjungan ke desa Gandis, Sukarame, Nangamua perjalanan darat dan air. Kemanusiaan dan perdaudaraan karena putra daerah. Membicarakan, pesan kehati-hatian, ke Dinas kesehatan Postu, setiap banjir mohonkan bantuan ke pemda juga ke Perusahaan. Dinsos dan BPBD dan BJAP, Astra Agro Lestari dan Korin Tiga.
Infrastruktur urat nadi pembangunan di seluruh desa. Kesehatan dan ekonomi. 2019 slogan percepatan pembangunan di kec. Aruta. Langkah : kumpulkan kepada desa se aruta.
Hasilnya disampaikan ke Pemda. Aruta bagiahan dr hidup saya. Prihatin dengan kondisi ini.
Berbicara bukan kapasitas tapi wujud kepedulian menjadi putra daerah. Pir 53 smp ke Pangkut, 46 km kurang lebihnya. 2019 akan datangi perusahaan.