SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Luapan Sungai Arut Rendam Puluhan KK

Luapan Sungai Arut Rendam Puluhan KK

Kotawaringin Barat – Puluhan rumah warga RT 01, 02 dan 04 Kelurahan Pangkut Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah, terendam banjir. Dalam pantauan awak media, Jumat (7/12) siang, selama tiga hari debit air naik sudah mencapai ketinggian 1 meter.

Banjir yang sudah menjadi langganan setiap tahun ini disebabkan curah hujan yang tinggi, sehingga debit air dari Sungai Marundau dan Sungai Arut meluber ke perkampungan warga yang berada di bantaran sungai.
Selain itu, banjir ini juga merupakan kiriman dari Sungai Jampau dan Sungai Anak Macan yang menampung air dari sejumlah perkebunan kelapa sawit.

“Curah hujan tinggi, beberapa kali hujannnya sangat deras. Sehingga debit air di sungai Arut naik dan menenggelamkan perkampungan warga,” jelas Lurah Pangkut, Thomas Nasir saat ditemui di lokasi banjir.

Ia menjelaskan, ada beberapa RT yang terkena dampak atas musibah banjir ini. RT 1, lanjutnya, yang paling parah, meski tidak ada korban jiwa dan minim kerugian, namun aktifitas warga menjadi lumpuh total.

“Yang terkena dampak paling parah itu RT satu, ada ada 45 KK dengan 150 jiwa. Sedangkan RT 2 ada 20 KK dan RT 4 ada sekitar 30 KK terkena dampak musibah banjir ini,” tuturnya.

Selain itu, Thomas Nasir juga mengatakan tentang rencana bantuan dari Pemda Kobar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang rencanya akan segera digulirkan. Mengingat, sambung dia, terhitung sudah tiga hari ini perekonomian warga tersendat.

“Sore ini tim BPBD akan mengecek rumah warga terkena dampak. Mudah-mudahan bantuan tersebut segera terealisasi,” ucapnya.

Sementara itu, Suter (37) Warga Pangkut RT 2 menjelaskan jika selama banjir tidak lagi bisa bekerja. Pasalnya, ia harus mengantar anaknya ke sekolah dengan menggunakan sampan kecil bahkan terkadang jalan kaki dan berenang menyusuri derasnya air itu. Meski kedalaman air 1 meter dan bertaruh nyawa, ia bersama warga lain tetap melakukannya.

“Yang tergenang air ada setengah kilo meter, kami jalan dan berenang mengantar anak sekolah. Karena tidak ada pilihan, kalau muter jauh,” jelas dia.

Dengan kondisi ini, Suter bersama warga lainnya berharap uluran tangan dari Pemerintah. Mereka tidak menuntut lebih, yang terpenting bantuan tersebut bisa meringankan beban saat ini.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER