SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Harga Sawit di Arut Utara Mulai Merangkak

Harga Sawit di Arut Utara Mulai Merangkak

Kotawaringin Barat – Sejumlah petani sawit di Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat mulai bisa tersenyum. Pasalnya harga sawit saat ini sudah mulai naik dari yang semula 750 rupiah menjadi 800 rupiah.

“Naik 50 puluh rupiah, sekarang menjadi 800 rupiah perkilonya,” ucap Candra A Rofiq saat ditemui di lokasi kebun sawitnya di RT 06 Kelurahan Pangkut, Kamis (13/12).

Kenaikan tersebut, sambung Rofiq, sudah empat hari lalu tepatnya tanggal 10 Desember bulan ini. Ia juga menjelaskan bahwa harga tersebut adalah harga patokan yang diberikan oleh pihak perusahaan SINP Astra Group Pangkut.

“Ini harga perusahaan karena saya jual buah langsung ke perusahaan,” jelasnya.

Meski demikian, ia mengatakan masih rugi jika dibandingkan dengan biaya panen serta perawatan. Biaya panen 300 per ton dengan rincian pemanen 150 ribu rupiah, pemuat 50 ribu rupiah dan mobil 100 ribu rupiah.

“Pengeluaran per ton itu 300 ribu, sedangkan itu belum biaya pupuk dan perawatan. Kalau dihitung ya masih rugi,” katanya.

Menurut Rofiq, para petani sawit akan untung jika harga sudah mencapai 1.100 rupih per kilo gramnya. Kendati demikian, ia bersama petani sawit lainnya tetap merawat serta memanen buah yang sudah tua. Karena jika dibiarkan, kata dia, akan mengganggu pertumbuhan buah berikutnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Darsani Direktur CV Putra Arut Perdana kontraktor rekanan perusahaan, bahwa harga sawit mulai membaik dari sebelumnya. Sebagai supplier ia berharap harga bisa merangkak terus hingga kisaran 1.500 rupiah per kilo gramnya.

“Kalau harga pabrik naik ya kita beli dari petani juga naik,” ujar Darsani di kediamannya di jalan Durian Tunggal Kelurahan Pangkut.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER