Kajian Berhati Salimah dengan tema “Bagaimana Menaklukkan Hati Suami” oleh Ustadzah Atik Luthfiah pada hari Rabu (9/1) bertempat di Masjid Darussalam Purwokerto.
Kunci pernikahan akan langgeng apabila ada tautan hati yang kuat antara suami dan istri.
Pertanyaan-pertanyaan seputar rumah tangga:
a) Hubungan saya baik-baik saja, yakin? Justru di situ masalahnya. Anda tidak tahu di mana masalahnya karena mengganggap semuanya baik-baik saja. Jika mengganggap tidak ada masalah, maka sudah dipastikan tidak ada upaya untuk memperbaikinya.
b) Apakah pasangan juga merasakan hal yang sama dengan yang Anda rasakan? Belum tentu.
c) Apakah saya dan pasangan saya tahu kebutuhan masing-masing? Tidak. Maka dari itu, harus saling ikhtiar untuk menjadi hamba Allah yang lebih baik. Salah satunya melalui komunikasi yang baik di antara keduanya.
Hukum Alam dalam Pernikahan:
* Gravitasi
* Memberi, memberi, dan memberi
(baik suami maupun istri harus saling memberi, agar kerukunan keromantisan dalam berumah tangga bisa terwujud)
* Prinsip pertanian (apa yang ditanam maka itu yang akan dipanen. Misal: Orang yang menanam rumput sudah pasti tumbuh rumput. Hal ini dapat diartikan jika kita melakukan kejahatan pada orang lain, maka akan di balas kejahatan oleh orang lain . Contoh berikutnya, Orang yang menanam padi pasti tumbuh padi dan juga rumput. Hal ini berarti, jika Anda melakukan kebaikan pasti akan mendapat kebaikan pula dari orang lain, meski pasti ada saja yang tidak menyukai Anda.
Filosofi dalam rumah tangga:
1. Bambu Cina
Lima tahun pertama sejak benih bambu ditanam, hanya akan tumbuh 12-20 cm. Kenapa tidak tumbuh tinggi dengan cepat? Karena hal ini bertujuan untuk menguatkan akar di dalamnya. Namun setelah lima tahun, bisa mencapai tinggi 30 m. Harusnya seperti itulah pernikahan. Di awal kuatkan dulu akar/pondasinya, supaya ke depannya rumah tangga menjadi lebih kuat dan kokoh.
2. Hubungan Transaksional
Hubungan transaksional hanya bersifat imbal balik secara impas, artinya jika ada pemberian maka ada penerimaan. Atau jika ingin melakukan pembelian barang di pasar maka harus menukarnya dengan sejumlah uang. Tidak begitu seharusnya, jika menginginkan rumah tangga yang baik.
Jadi bagaimana seharusnya? Pernikahan seharusnya berjalan dalam kerangka syariat.
Awal menikah biasanya bertaburan bunga, seiring berjalannya waktu romantisme akan semakin luruh. Yang awalnya manis, lama-lama jadi pahit. Apalagi yang dari awal tidak ada manisnya. Bisa jadi, pahitnya jadi kepahitan kuadrat.
Namun, tidak selamanya begitu, bisa jadi awalnya tidak ada cinta sama sekali. Justru semakin tahun, cintanya semakin bertumbuh, semakin kuat.
Pada dasarnya, pernikahan itu tidak harus di awali dengan cinta. Pernikahan adalah hal baik, maka sudah seharusnya ditempuh dengan jalan yang baik pula dan syar’i.
Kisah setan yang jabatannya prestisius adalah yang bisa memisahkan suami istri dalam perceraian. Maka jadilah pasangan yang saling menguatkan dan mendukung . Jangan sampai setan mengalahkan lewat perceraian suami istri. Naudzubillah.
Mengenal Kewajiban Suami dan Istri.
Suami harusnya fokus dengan kewajiban suami, begitu juga istri harus fokus dengan kewajiban istri. Jika sudah fokus pada kewajiban masing-masing, maka semuanya akan berjalan lebih mudah.
Perbedaan hakiki:
a. Sudah dari sananya laki-laki dan perempuan itu diciptakan berbeda.
b. Laki-laki mengutamakan logika, perempuan mengedepankan perasaan (baper an).
A. Kewajiban suami:
1) Menjadi imam (mendidik istri dan anak dan menjadi tameng keluarga dari api neraka)
2) Menafkahi keluarga (memberikan sandang, papan, pangan kepada istri dan anak sesuai dengan kemampuan suami).
Selama suami menjalankan dua kewajiban utama itu, istri tidak perlu repot protes. Kalau suami pelit, galak, dan sebagainya itu menjadi urusannya sama Allah.
B. Kewajiban istri itu cuma satu TAAT berdasarkan syariat.
Tiga hal yang dirindukan suami dan anak-anaknya:
1. Bisa Masak
Ibu yang bisa masak apalagi jika masakannya cocok di lidah suami dan anak maka akan sangat dirindukan suami dan anak-anaknya.
2. Pandai Mendengar.
Hati-hati dengan ini, karenarumah tangga akan berjalan tidak baik jika tidak terkontrol. Menurut kajian ilmiah, perempuan memiliki kecerdasan linguistik yang lebih banyak dibandingkan laki-laki. Perempuan bisa berkata-kata hingga 20.000 kata per hari, sedangkan laki-laki hanya berkisar maksimal sampai 8.000 kata per harinya. Dengan kata lain, perempuan lebih cerewet dari laki-laki. Maka dari itu, jadilah istri cerewet yang shalihah. Misalnya cerewetnya itu digunakan untuk berdzikir atau saat merapikan anak bayinya yang baru mandi dengan mengajak anaknya mengobrol sambil mengatakan ke anak bayinya itu dengan bercerita yang sarat hikmah atau dengan mengutarakan cita-cita atau harapan orang tua ke anak bayinya tersebut, dan lain-lain.
3. Pandai Memijat.
Keahlian ibu dalam memijat, pasti sangat dirindukan suami bahkan anak-anaknya.rE
Delapan Cara Menaklukkan Hati Suami:
1. Istri yang menjaga izzah (harga diri) suami
Allah Swt telah berfirman dalam QS. Al Baqarah:187 yang artinya Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamupun pakaian bagi mereka.
2. Menjaga mata suami
Fitrahnya laki-laki suka dengan yang bening, wangi, rapi. Maka, akan sangat njomplang jika suami yang tadi di luar melihat yang seperti itu dan ketika datang ke rumah malah melihat yang berdaster dan bau bawang. Sehingga istri harus mengetahui apa yang menjadi kesukaan suami. yaitu berhias yang suami suka. Selama tidak mengubah ciptaan Allah dan tidak melanggar syariat, lakukanlah sesuai yang suami suka. Maka, tanyakan ke suami apa kesukaan suami.
Menjaga mata suami juga tidak hanya keadaan istri, tapi juga keadaan anak-anak dan rumah.
3. Menjaga farji (kemaluan) suami
“Apalagi jika suami mengajak istri ke tempat tidurnya, lalu istri enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat istri sampai subuh” (HR. Bukhari).
Buang rasa malu, jaim, justru lakukanlah seperti “wanita di luar sana”. Ketika suatu hari suami meminta maka berikan, berapa kali pun suami minta, berikanlah haknya. Niatkan sebagai ibadah.
Jangan malu jika istri yang ingin memulai duluan, agresif ke suami diperbolehkan bahkan suami menyukai itu. Jika pun ditolak, jangan baper. Lakukan usaha tersebut pada saat berikutnya.
Kebutuhan biologis suami tidak bisa ditahan dan tidak bisa diwakilkan. Sehingga apapun yang sedang dilakukan istri jika suami mau, maka harus ditinggalkan. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw, ” Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk memenuhi hajatnya hendaklah dia segera menyambutnya meskipun sedang di depan tungkunya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Jadilah istri yang aktif bagi suami.
4. Menjaga tidur suami
Suami akan gampang marah jika tidurnya terganggu.
5. Menjaga perut suami
Tidak perlu pandai masak, yang penting bisa masak. Sebisanya untuk bisa menyajikannya sendiri. Adapun jika tidak sempat, maka bisa beli atau dimasakkan orang lain.
6. Menjaga keluarga suami
Terutama ibunya. Baru anggota keluarganya yang lain. Dengan cara bersilaturahim ke keluarga suami.
7. Menjaga amanah suami
Amanah apapun yang diberikan ke istri harus dijaga. Jangan diumbar atau dibocorkan.
8. Menjadi PISIK
a) Menjadi Partner suami (paham apa pekerjaan dan kesukaan suami, dan lain-lain).
b) Menjadi Istri yang baik dan taat untuk suami.
c) Menjadi Sahabat suami (suami bisa curhat kapan saja dan tentang apa saja kepada istrinya begitu juga sebaliknya).
d) Menjadi Ibu yang baik bagi anak-anak dari suami. Bisa menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak. Sehingga harus banyak belajar dan belajar agar bisa mendidik anak-anaknya dengan baik.
e) Menjadi Kekasih suami (yang menikah tanpa pacaran maka akan sangat indah. Hal ini harus diciptakan sendiri. Buat sesuatu yang menjadi momen berdua yang deg-degan seperti layaknya orang berpacaran. Ciptakan suasana ini meski usia pernikahan sudah berpuluh tahun).
Semoga ilmu yang disampaikan bisa menjadi bekal dan berkah. Aamiin