SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Rahasia Kebahagiaan Socrates dan Sifat Qana’ah

Rahasia Kebahagiaan Socrates dan Sifat Qana’ah

Ketika ada dorongan untuk memiliki sesuatu yang lebih yang seringkali di luar kebutuhan, selalu terngiang perkataan Socrates: ‘The secret of happiness, you see, is not found in seeking more, but in developing the capacity to enjoy less.

Pun kita teringat cerita Abu Hurairah (ra). Ia bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ‘Laysa al-ghinaa ‘an katsroti al-ardh wa lakin al-ghina ghinaa an-nafs, yang artinya: bukanlah kaya itu tentang banyak hartanya, tapi kaya itu ketika kaya hatinya’.

Hadits ini dijelaskan oleh Imam Ibnu Baththol: Yang dimaksud kaya bukanlah dengan banyaknya perbendaharaan harta. Karena betapa banyak orang yang telah dianugerahi oleh Allah harta malah masih merasa tidak cukup. 

Ia ingin terus menambah pundi-pundi hartanya. Waswas menghinggapi benaknya karena ketakutan hartanya berkurang. Segala cara dikorbankan agar ia bisa memiliki lebih dari orang lain, sehingga sampai mengorbankan hak-hak orang di sekelilingnya yang membuatnya tidak disukai. Sampai kapanpun ia tidak akan pernah merasa bahagia yang hakiki.

Kecuali, sampai ia menyadari bahwa sudah cukup. Hakikat kaya adalah ketika seseorang mampu merasakan kenikmatan dengan sedikit yang ia punya. Semakin sedikit yang ia miliki kemampuan untuk nikmati, semakin kaya hatinya. Qana’ah, the capacity to enjoy less.

Bahagia itu tidak terletak di kekayaan harta dan berlimpahnya kepunyaan yang tiada batas, namun ia hadir dari kekayaan hati, ketika tumbuh rasa nikmat dalam kecukupan. Wallahu a’lam.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER