Ciri-ciri orang yang berbahagia diantaranya adalah:
- Semakin bertambah ilmunya maka orang tersebut akan semakin halus budinya dengan orang lain
- Semakin berkasih sayang dengan orang lain dan makhluk Allah
- Semakin takut pada Allah, sehingga lebih berhati-hati dalam hidupnya
- Semakin sedikit keinginannya terhadap dunia (dengan jabatan, harta, dan lain-lain) tidak tamak
- Semakin rendah hati dan dermawan dalam hidup
- Semakin dekat dengan manusia (disayangi manusia)
Sedangkan,
- Ciri-ciri orang yang gagal dunia akhirat diantaranya adalah:
- Semakin nambah ilmu semakin sombong
- Meski terlihat sukses, tapi terus kebingungan dalam hidupnya
- Semakin banyak beramal semakin bangga dengan amalnya. Padahal belum tentu amalnya diterima Allah
- Semakin banyak beramal semakin mencibir orang lain/menghinakan orang lain
sebagai contoh, kisah pembunuh 99 orang yang bertanya kepada ahli ibadah. Apakah dosa saya bisa diampuni tuhan? ahli ibadah menjawab dengan sombongnya. “Tidak, karena dosamu terlalu berat.” Tidak terima dengan jawaban ahli ibadah itu, akhirnya orang tersebut membunuh ahli ibadah itu dan genap jadi 100 orang yang telah dibunuhnya. Pada suatu saat, si Pembunuh tadi bertanya kepada orang ‘alim tentu dia yang sudah membunuh 100 orang. Apakah dosanya bisa diampuni tuhan? “Ya.” Jawab orang ‘alim tersebut. Pergilah kesana (suatu tempat menuntut ilmu agama). Akan tetapi, dalam perjalanan, dia mati sebelum sampai ke tempat yang akan dituju untuk bertobat. Malaikat baik dan buruk berebut membawa dia masuk surga yang satunya bilang masuk neraka. Oleh karena mereka bingung, maka mereka mendatangi Allah, dan Allah beri keputusan bahwa, ukur dan hitunglah jarak dari tempat dia hijrah. Jika lebih dekat ke tempat yang akan dituju (tempat bertobat), maka masukkan dia ke surga. Begitu juga sebaliknya.
Kemudian malaikat tersebut mengukur dan hanya selisih 1 jengkal, orang tersebut meninggal selisih satu jengkal saja lebih dekat ke tempat tobat. Sehingga masuklah dia ke surga. Sedangkan si ahli ibadah yang mencibir si pembunuh, masuk neraka. Karena sudah merasa sombong yang menganggap bahwa si pembunuh lebih hina dari dirinya.
- semakin banyak beramal semakin berprasangka baik pada dirinya sendiri.
- semakin ditambahi hartanya, semakin pelit dan kedekut kepada orang lain, dan dia semakin tamak terhadap harta.
contoh: kisah qorun.
Semoga bisa menjadikan pelajaran dan bermanfaat.
Diringkas oleh Ismayanti Apriyani dari kajian Rabu, ba’da maghrib di Masjid 17, Jalan Dr. Angka kompleks SMA Muhammadiyah Purwokerto dengan Pemateri Ustadz Abdurrohim Al Qurtubi, Lc.