SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Terserah Staquf Mau Apa, Israel Pasti Bela Kepentingan Negaranya

Terserah Staquf Mau Apa, Israel Pasti Bela Kepentingan Negaranya

Staquf, salah seorang Wantimpres, yang diundang dan mau datang ke Israel, saat kekerasan di Gaza meningkat, menimbulkan pro kontra. Akankah kedatangannya membuat Israel menghentikan operasinya? Atau malah seperti mendapatkan cara berkelit agar tetap menindas bangsa Palestina?

Posisi Indonesia bukan penengah, karena konstitusi yang menegaskan keberpihakan terhadap negara-negara terjajah. Posisi Indonesia ada di belakang Palestina. Bukan sebab apapun, melainkan karena rakyat Palestina tertindas di negeri sendiri.

Kedatangan Staquf, pasti digunakan Israel. Opini akan segera dibangun. Untuk tujuan apa? Bukankah apapun yang dilakukan Israel selalu aman di bawah naungan kekuasaan veto Amerika Serikat?

Barangkali, dengan melibatkan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dalam framming opini, Israel hendak menunjukkan tindakannya cukup beralasan, bukan sebagai invasi melainkan hanya perselisihan lahan semata.

Jika framming itu yang dijalankan, Israel seperti hendak mengubah pandangan dunia terhadap Palestina, bahwa orang-orang Palestina hanya ingin merebut tanah milik Israel.

Kemungkinan, opini lain yang bisa saja dibuat, dengan lingkup lebih besar, akan menyalahkan muslim sebagai pengikut ajaran yang suka kekerasan, perlawanan, bahkan teroris. Bisa saja.

Bisa jadi pula, Israel sedang membangun tembok muslim. Artinya, agar tidak mendapat serangan frontal, maka perlu dibuat benteng yang juga muslim, walau pro pendudukan Israel.

Kedatangan Staquf ke Israel jelas ada maksud untuk kepentingan negara, tidak bisa dihindarkan. Ini kepentingan Zionis, yang menganggap Jerusalem sebagai milik mereka.

Maka, mari lihat sejarah. Sekelas Gusdur saja tak membuat Israel bergeming, apalagi seorang Staquf. Apakah perlu korban lebih banyak lagi untuk bisa memahami betapa kaum Yahudi itu kaum yang dimurkai Allah?

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER