SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Duterte dan Pemimpin yang Memimpin

Duterte dan Pemimpin yang Memimpin

Pemimpin negara tetangga yang paling sering muncul di media: Duterte, Presiden Filipina. Sebabnya, satu kata: kontroversial.

Memimpin negara dengan penuh kontroversi itu tidak mudah. Resikonya, diminta mundur atau dikudeta. Duterte bahkan mempersilahkan militer melakukan kudeta terhadap dirinya jika tidak setuju kebijakan pemerintah.

Pernyataan sangat percaya diri ini adalah buah kekuatan kepribadian yang telah memberi dampak kuat dalam kepemerintahannya, berupa ketegasan dalam pengambilan kebijakan. Pada masa awal pemerintahannya, langsung menyatakan perang terhadap narkoba. Tidak main-main, sampai menumpahkan banyak darah hingga mengundang perhatian aktifis hak asasi manusia.

Ketegasan Duterte dalam bersikap mungkin menjadi harapan bagi masyarakat Filipina dalam mengatasi berbagai masalah akut di dalam negerinya. Memang, untuk keluar dari masalah itu perlu adanya kekuatan kepemimpinan, sehingga mampu mengelola konflik internal menjadi sinergi. Hal ini tidak bisa dicapai dengan cara “layu” atau “lembek” apalagi plin-plan.

Bukan berarti kebijakan Duterte itu baik. Perlu dipisah antara baik atau buruknya “kebijakan” dengan baik atau buruknya “kepemimpinan”. Kebijakan yang seolah membenarkan pembunuhan di luar pengadilan terhadap para gembong narkoba, barangkali buruk dan salah. Namun, walau itu buruk tetap terlaksana di negerinya karena kekuatan kepemimpinan, berwujud dukungan dari sebagian besar rakyatnya.

Masih banyak kebijakan lain yang kontroversial, dan pasti akan memunculkan perlawanan, namun tetap bisa dijalankan karena kekuatan kepemimpinan. Jika disarikan, unsur kepemimpinan Presiden Filipina ini yang menonjol adalah sikap ketegasan tanpa pandang bulu, dengan pernyataan-pernyataan yang sederhana dan mudah dimengerti. Contoh, penghancuran barang bukti mobil mewah hasil korupsi.

Untuk Indonesia, urusan membuat kebijakan itu mudah. Banyak orang cerdas dan punya wawasan yang luas, yang bersedia memberi sumbang pikiran kepada negara. Tinggal dibutuhkan pemimpin yang memimpin. Siapa dia?

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER