WARGASERUJI – Jogja merupakan kota wisata yang sangat wajib dijadikan sebagai destinasi liburan, karena selain memiliki peninggalan sejarah melalui Candi Borobudur dan Candi Prambanan, Jogja juga memiliki banyak candi yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi dan memiliki potensi wisata yang cukup tinggi, namun karena belum begitu terkespos keberadaannya, sebagian besar hanya menikmati kemolekan dua candi tersebut saja.
Salah satunya adalah Candi Ijo. Mungkin sebagian besar masih asing dengan candi ini, namun bagi masyarakat Jogja, candi ini sudah menjadi candi pilihan tatkala libur telah tiba, karena selain biaya masuk yang sangat ramah kantong, pemandangan sekitar mampu mengobati lelah dan memperbaiki mood. Candi Ijo dibangun sekitaran abad 9 Masehi, di atas bukit hijau atau gumuk ijo dengan ketinggian berkisar 410 m di atas permukaan laut yang terletak di Kikis, Samborejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Anda akan menemukan pesona alam dan budaya yang menakjubkan. Dengan keberadaannya sebagai candi yang letaknya paling tinggi di Jogja, Anda bisa menyaksikan dengan jelas penampakan pesawat yang tengah landing jika beruntung, karena bangunan candi berdiri di atas pegunungan seribu yang menjadi batas bagian Timur Bandara. Anda akan menyaksikan keindahan teras-teras di daerah pertanian dari atas, pepohonan yang berdiri kokoh. Sekitaran candi dikelilingi pemandangan asri berwarna hijau. Anda akan merasakan sensasi pemandangan indah yang tidak akan Anda temukan jika berkunjung ke candi lain. Di perbukitannya, Anda juga bisa melihat kemegahan Tebing Breksi secara langsung.
Dengan letaknya yang berada di daratan tinggi, Anda akan merasakan terpaan angin sepoi-sepoi, apalagi jika senja mulai tiba. Pemandangan akan semakin menakjubkan. Semburat jingga bisa Anda lihat dengan jelas lengkap dengan keindahannya yang memukau. Selain sekedar merefresh otak dan berlibur, Anda bisa menjadikan kunjungan ke Candi Ijo sebagai ajang refleksi diri sehingga liburan tidak hanya sekedar bersenang-senang. Ketinggian letak Candi Ijo menyuguhkan panorama perbukitan yang menakjubkan, berbeda dengan yang lain.
Saat berada di pintu masuk, Anda akan menemukan bentuk seni rupa yang menunjukkan bangunan tersebut merupakan golongan bangunan Hindu. Pada pintu masuk, terdapat motif kepala satu lengkap dengan atributnya pada kala makara. Anda juga akan menemukan arca menggunakan sosok perempuan dan laki-laki yang melayang pada sisi-sisi tertentu. Bentuk candi ini hampir sama dengan candi pada umumnya, hanya saja, Candi Ijo terdiri dari beberapa candi yang letaknya tidak terlalu berdekatan dengan ukuran yang sedang.
Agar dapat menyaksikan keindahan sensasi candi satu ini, Anda harus mengeluarkan tenaga ekstra, karena untuk mencapainya harus melewati beberapa akases dengan tikungan curam, menanjak, menurun, sehingga Anda harus memastikan kendaraan dalam keadaan sehat. Akses termudah yang bisa Anda pilih ialah dengan melewati Jalan Solo, kemudian menuju Pasar Prambanan, sampai di pasar, Anda menuju ke Arah Tenggara sekitar 7 km, sampai menemui penunjuk arah berukuran kecil. Jika Anda kesulitan, google Maps siap membantu perjalanan Anda.
Ketika akan pulang, Anda harus mencoba untuk berpose di beberapa spot yang tersedia. Dengan pemandangan yang menyejukkan mata, kayu-kayu disusun dengan rapi, tangga sederhana diukir dengan apik. Anda cukup membayar seikhlasnya. Untuk biaya masuk candi sangat terjangkau, Anda cukup merogoh Rp. 5.000, dengan harga yang sangat murah tersebut keindahan alam dan pernak-perniknya sudah bisa Anda nikmati. Selain membayar uang masuk, Anda harus membayar Rp. 2.000 untuk uang parkir. Bukankah ini murah sekali?
Anda harus merasakan sendiri sensasi berdiri di kaki candi saat sore hari ditemani angina sepo-sepoinya yang melenakan.
Sumber gambar: Dokumen Pribadi