WARGASERUJI – Ternyata, ada motivasi yang membuat calon penulis tak juga mampu menghasilkan tulisan. Sebut saja, motivasi menyesatkan.
Motivasi Ingin Jadi Penulis Hebat
Sangat mungkin, seseorang termotivasi untuk menulis karena melihat orang lain berhasil menjadi penulis hebat. Namun, motivasi ini menjebak banyak orang, dan hanya meloloskan sedikit orang. Maka, motivasi ini bisa dikategorikan “menyesatkan”. Pakai tanda kutip, karena tidak absolut.
Penulis hebat selalu melewati masa yang tidak sebentar. Produk tulisannya pasti tidak langsung spektakuler. Masa-masa ini yang sering tak dianggap calon penulis. Sebelum tulisannya diselesaikan, sudah berhenti di tengah jalan karena merasa tidak sempurna, sudah buru-buru dibandingkan dengan hasil para penulis berpengalaman. Akhirnya, selamanya tak pernah menghasilkan tulisan.
Hanya sedikit orang yang bisa melewatinya, dan sangat besar kemungkinannya karena paham ada proses panjang yang harus dilalui. Jadi, motivasi seperti ini sebaiknya ditinggalkan kalau tidak bisa bersikap sabar.
Namun, masih mending punya motivasi, daripada sama sekali tak berminat menulis. Nama penyakitnya sudah terkenal di seluruh dunia: penyakit malas.
Masih mending lagi, daripada sudah ketok palu mati bahwa dirinya tak bisa menulis. Orang-orang ini bisa dianggap telah menghina ciptaan Tuhan, meremehkan pemberian spektakuler: kekuatan pikiran.
Motivasi Ingin Mengubah Keadaan
Motivasi lain yang juga “menyesatkan” sehingga calon penulis tak segera menghasilkan produk tulisan adalah ingin mengubah keadaan dengan tulisannya. Entah nasibnya sendiri, atau ingin agar orang lain mengikuti apa yang ia pikirkan.
Ketika sudah setengah jalan dalam mengerjakan sebuah tulisan, muncul banyak pertimbangan. Saking banyaknya, sampai bingung mana yang akan dipilih. Selalu takut kalau tulisannya tidak berdampak apa-apa terhadap nasibnya.
Sedangkan jika terlalu berharap agar orang mau mengikuti pemikirannya, akan membuatnya selalu ragu atas tulisannya sendiri. Ia akan mencoba membuat tulisan sesempurna mungkin.
Mana ada tulisan sempurna? Pastilah ada salah.
Kalaupun kemudian berhasil membuat sebuah tulisan, amat sangat rawan jatuh kembali dan tak pernah mau lagi menulis. Kapan? Ketika tulisannya dibaca orang dan dicaci. Apa tidak tahu, manusia itu tukang cela?
—–000——
Jadi, mungkin sampai sekarang si calon penulis tidak juga berhasil membuat tulisan karena motivasi menyesatkan di atas. Kalau begitu, ganti. Silakan tunggu tulisan yang akan datang berjudul: “Motivasi Penulis Paling Manjur”, yang semoga segera bisa ditulis.