Pada Hari Sabtu 7 Desember 2018 Dinsospermasdes yang dikenal sebagai Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Banyumas mengadakan kegiatan untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional, 3 Desember. Kegiatan ini bertempat di halaman Dinsospermasdes Kab. Banyumas yang beralamat di Jalan Pemuda No. 24 Purwokerto yang dimulai dari jam 8 pagi sampai dengan selesai. Kegiatan ini dihadiri oleh para petinggi dari beberapa departemen pemerintahan Banyumas dan tamu undangan lain seperti RS. Orthopaedi Purwokerto (RSOP) selaku yang melayani pemeriksaan kesehatan secara gratis. Adapula Baznas yang menyediakan sembako.
Mitra Kurir Langit adalah nama unit kerja dari Dinsospermasdes yang mengurusi penyaluran bantuan bagi yang membutuhkan. Dalam acara ini juga hadir banyak komunitas sosial yang bersinergi dengan Mitra Kurir Langit. Beberapa di antaranya adalah Lelang Brownies Shodaqoh (LBS), Purwokerto Undercover (PUc), Laskar Bawor, dan Inyong Lan Rika (ILR). Kegiatan ini dimeriahkan dengan hadirnya ratusan penyandang disabilitas, yang terdiri dari anak-anak, remaja, orang dewasa, dan manula.
Ada beberapa stand hasil karya para difabel yang diperlihatkan dan ada juga yang dijual seperti gantungan kunci, makanan kemasan, kesed, dan lain-lain.
Peringatan ini dibalut dalam kegiatan bakti sosial, talkshow dan hiburan. Pada saat talkshow, dihadirkan 4 tokoh yakni Bapak Agus Sriyono (wakil dari Dinsospermasdes), mbak Irma (sosok penyandang disabilitas sukses), dr. Rosa (wakil dari RSOP), dan Ustadz selaku wakil dari bidang kerohanian Islam. Setiap narasumber memberikan penjelasan terbaik mewakili instansi atau bidangnya masing-masing.
Di bangku penonton (depan para narasumber) terdapat seorang pemuda yang menerjemahkan perkataan para nara sumber bagi penyandang disabilitas. Di tiap perkataan narasumber yang mengandung motivasi bagi para penyandang disabilitas, mereka (para penonton difabel) menyambut isyarat tepuk tangan dengan mengankat kedua tangan dan mereka keatas sambil menggerakkan jari-jarinya). Terutama pada saat Mbak Irma yang menjelaskan perjalanan hidupnya yang luar biasa. Beliau pernah jualan kesed di tanah abang, kemudian berinisiatif menggerakkan para difabel lain untuk belajar dan berkarya bersamanya dan membuka berbagai pelatihan usaha pembuatan kesed. Ia sudah pernah diundang di acara Kick Andy dan pernah menghadiri acara di Melbourne, Australia karena prestasinya. Bahkan usahanya kini mencapai omset 1,5 milyar per bulan. Masya Allah, sebuah prestasi luar biasa untuk seorang mbak Irma.
Ada tiga yang menjadi pesannya di akhir talkshow yang menbuat saya terharu sekaligus terlecut semangat. Pertama, jangan jadikan keadaan kita sebagai penghambat bahkan harus disyukuri. Saya sangat berterima kasih pada orang tua atas didikan mereka yang membuat saya seperti ini sekarang, alhamdulillah. Kedua, yang dipikirkan adalah sosial dulu yang ikhlas baru bisnis. Dan yang ketiga adalah jadikan kita bermanfaat bagi orang lain.
Masya Allah menurut saya, karena yang keadaan fisiknya sempurna pun belum tentu sekuat dan sebermanfaat mbak Irma bagi orang lain.
Yang tidak kalah menghibur adalah ketika anak-anak dari SLBB Yakut mementaskan tarian, baca puisi, nyanyian, dan pantomim.
Dari kesemuanya itu, saya bersyukur bisa menghadiri kegiatan yang sangat bermakna. Hal ini bisa dikatakan sebagai pengingat kita yang sempurna fisik untuk lebih bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena ada yang lebih di baeah kita. Di samping itu, kita juga bisa melihat semangat mereka dalam menjalani hidup bahkan dengan senyum menjalani semuanya. Mereka bisa bermanfaat bagi orang lain di sekitarnya. Bagaimana dengan kita yang sempurna fisik?
Semoga kesemuanya bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, di antaranya: sebagai penyemangat kita semua untuk lebih bersyukur, bisa menjalani hidup dengan ikhlas, memaksimalkan potensi yang kita miliki dengan baik, dan lebih bermanfaat bagi orang lain. Aamiin.