Sebagai warga Lombok, saya senang, para petinggi negeri ini, turun gunung, meninjau langsung kondisi ril di lapangan. Para korban, terutama di Kabupaten Lombok Utara, pasti bahagia dikunjungi, apalagi oleh kepala negara.
Pada Senin (13/08) yang lalu, Presiden Jokowi menyempatkan diri berkunjung ke Lombok. Beliau didampingi oleh beberapa menteri Kabinet Kerja dan disambut langsung oleh Gubernur NTB, TGB M. Zainul Majdi.
Seperti biasa, pak Jokowi mencoba membaur dengan masyarakat, korban bencana, di tenda-tenda pengungsian. Meski, kualitas tenda Pak Jokowi, jauh di atas tenda rata-rata para pengungsi, yang apa adanya.
Tenda Pak Jokowi, dilengkapi dengan Air Conditioner (AC), biar suasana tetap adem, tidak pengap dan tetap nyaman ditempati. Sedangkan tenda para pengungsi, tidak membutuhkan AC, karena memang, angin yang lalu-lalang, keluar masuk tenda, sudah cukup membuat suasana menjadi dingin.
Apa yang dilakukan pak Jokowi selama membaur bersama pengungsi?
Banyak. Salah satunya dialog. Saya pribadi, terus terang, sangat suka dengan cara Pak Jokowi berdialog, dengan rakyatnya. Bahasanya mudah difahami, meski susah direalisasikan.
Pada saat dialog itulah, pak Jokowi bertanya,”Berapa sih kebutuhan Bapak Ibu untuk memperbaiki rumah yang rusak?”
Masyarakat menjawab serentak,”Lima puluh juta…”
Pak Jokowi kaget. “Lima puluh juta? Mahal sekali. Apa tidak bisa kurang?” Sangat akrab gaya dialognya.
Masyarakat pun kembali menjawab.”Harga barang mahal pak, semuanya pada mahal.”
Pak Jokowi masih tak percaya. “Apanya yang mahal, barang yang mana yang mahal?”
“Semen….batu…dan seterusnya.” Masyarakat menjawab serentak.
Di saat itulah, keluar mantra sakti pak Jokowi yang membuat para menteri gagap untuk menjawabnya. Apalagi kalau bukan janji-janji.
Beliau meminta, kepada kepala BNPB untuk membangun kembali rumah warga yang rusak, besok harinya. Beliau juga meminta kesanggupan Menteri PU, Basuki Hadi Mulyo, dalam waktu sepekan untuk merealisasikan pembangunan, tapi pak Menteri hanya tersenyum sepoi.
Pak Jokowi juga menyampaikan, dalam waktu dekat, akan banyak semen dan bahan bangunan lainnya, didrop ke Lombok Utara. Agar harga-harga bahan bangunan, tetap stabil dan tidak meroket. Hingga di ujung semua janji itu, Pak Jokowi memastikan akan memberikan bantuan 50 juta rupiah, bagi setiap kepala keluarga yang rumahnya rusak berat akibat gempa.
***
Dua hari berikutnya, Sandiaga Uno datang. Ia langsung disambut oleh tokoh agama dan elite partai Gerindra dan PKS NTB. Bakal calon wakil Presiden, pendamping Prabowo ini, memulai lawatannya ke Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat. Ia langsung disambut oleh pimpinan pondok, Tuan Guru Haji Muharrar Mahfuzh.
Selepas dari Ponpes Nurul Hakim, Sandi melanjutkan kunjungannya ke beberapa lokasi yang terdampak cukup parah, akibat gempa beruntun pada Juli-Agustus 2018 lalu.
Sandi mengunjungi pasar tradisional Gunung Sari di Lombok Barat, kemudian bergerak ke beberapa desa di Kabupaten Lombok Utara, lalu berlanjut hingga ke Desa Sajang, Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Dari semua foto dokumentasi lawatan Sandi ke korban bencana Lombok, ada satu momen yang terekam kamera dan menjadi viral di lini masa face book masyarakat Lombok. Terutama dari kalangan emak-emak.
Foto itu menggambarkan keakraban Sandi dengan warga setempat yang tampak bersahabat. Sandi diapit oleh kaum emak-emak. Bahkan, seorang Inak-Inak (Ibu-Ibu), mengenakan kerudung ungu, terciduk kamera, dengan sangat santainya, merebahkan lengan kirinya di atas paha kanan Sandi yang sedang duduk. Sandi sendiri terlihat sedang sibuk melayani wawancara awak media yang kebetulan ada di sana.
Yang menjadi perbincangan kaum emak-emak adalah, tatapan sang Ibu yang fokus pada wajah Sandi, sehingga mengundang keributan di kalangan emak-emak Lombok, di jagat sosial media.
Entah apa yang ada dalam benak sang Ibu, ketika bertemu dengan Sandi. Apakah juga ada korelasinya dengan deklarasi dukungan Sandi, saat pidato politiknya di Kantor KPU yang Ia sebut sebagai “Partai Emak-Emak”, kita tidak tahu.
Yang jelas, kehadiran mereka berdua (Jokowi dan Sandi) ke Lombok, cukup mampu mendongkrak moral para korban untuk segera bangkit dari keterpurukan.
Sandi sendiri, menyerahkan bantuan 2,3 Miliar dari saku pribadinya, untuk disumbangkan kepada masyarakat korban bencana Lombok.
Terima kasih Pak Jokowi. Terima kasih Bang Sandi. Wassalam.
Siippp moga kedepanx pk jokowi jd tim sar…jd sy pilih prabowo
Heleh mau deketin pilpres…. Mau milih ngomongnya lancar cerdas berwibawa bertanggung jawab….
Mantap bang Sandy wapres sesungguhnya
PAS
Ya bedalah Joko Ama sandi.bedanja jauuuuu bingit .
Udah pas ajj udah