Kotawaringin Barat – Darsani Bin Alfius Mahi, tokoh masyarakat Dayak Pangkut Arut Utara Kotawaringin Barat (Kobar) akhirnya angkat bicara menanggapi aksi demo yang dilakukan oleh kelompok tani Dayak Misik bersama perwakilan 12 desa di Kobar beberapa waktu lalu. Ia menegaskan bahwa aksi tersebut tidak ada hubungannya dengan warga Pangkut khususnya wilayah terminal.

“Soal aksi demo kami warga Pangkut tidak tahu menahu hal itu. Karena selama ini Perusahaan Astra sudah banyak memberikan kontribusi untuk kemajuan Pangkut,” jelas Darsani kepada sejumlah awak media di kediamannya, Kamis (19/7/2018).

Menurutnya, aksi demo di Kantor PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP), anak perusahaan dari PT Astra Agro Lestari terjadi pada Senin (16/7) siang, statusnya belum jelas. Oleh karenanya, dirinya bersama masyarakat Pangkut lainnya tidak mendukung adanya aksi tersebut. Karena, lanjut dia, segala sesuatu harus jelas dulu baru menentukan langkah yang pasti.

Sebelum aksi itu dilakukan, ia juga mengatakan jika beberapa kali mendapatkan undangan dari kelompok Tani Dayak Misik, namun tidak menghadirinya. “Ada beberapa kali dapat undangan tapi saya tidak hadir. Karena saya menganggap semuanya belum jelas,” imbuh dia.

Perusahaan Astra, sambung Sani, telah banyak memberikan kobtribusi terhadapa kelurahan dan mendukung terlaksananya pembangunan di Pangkut. Kepedulian Astra telah diwujudkan berbagai hal, diantaranya berupa pembangunan jalan poros Kelurahan Pangkut yang rencananya akan menjadi pemekaran menjadi desa tersendiri dengan nama Desa Durian Tunggal di wilayah dukuh Terminal.

“Kami menjalin kerjasama yang baik dengan Astra. Maka sewajarnya lah kami saling menjaga satu sama lain,” tukasnya.