Membangun sebuah rumah tangga haruslah dilandasi dengan niat ibadah karena Allah. Mewujudkannya menjadi rumah tangga yang sakinah mawaddah warrahmah tak semudah membalikkan tangan, namun membutuhkan keterampilan khusus yang tak di dapat dalam pendidikan formal.
Untuk menjadi istri shalihah butuh ilmu agama yang kuat. Para istri, tentunya tak luput dari ketidaksempurnaan karena bukan bidadari surga tapi diberi kekuatan dari Allah SWT untuk membuat bidadari surga cemburu pada para istri.
Maka dari itu, untuk membina keutuhan rumah tangga, Ustadzah Estifa memberikan nasihat-nasihat untuk para istri, beberapa diantaranya adalah:
- Bersyukur terhadap suami, karena suami adalah anugerah terbaik dari Allah. Jangan mendengarkan bisikan iblis bahwa kita akan lebih bahagia dengan orang lain pada masa lalu kita mungkin. Begitu pun sebaliknya. Segala kekurangan dan kelebihan pasangan kita adalah saling melengkapi dan bertakwa. Sebagaimana rumah tangga kita manusia biasa, rumah tangga Rasulullah pun tidak luput dari ujian pula.
Di dalam Shirah Nabawiyyah, diceritakan bahwa dalam rumah tangga Rasulullah pernah selama sebulan dapur tidak ngebul dan istri-istri Rasulullah SAW pernah protes dengan hal ini. Akan tetapi mereka adalah umat terbaik, tawakal kepada Allah maka Allah mengganti dengan cepat ujian mereka.
Suami adalah pemimpin sejati, karena hal ini suami akan memberi rasa cinya yang lebih banyak.
- Tersenyum ketika suami masuk ke rumah.
Dalam Al Qur’an dijelaskan dalam Q.S Ar Ra’du 11: “Allah tidak akan merubah suati kaum jika tdk dari diri kita yg merubahnya”. Maka dari ayat ini kita dapat ambil ibroh, rubahlah diri kita jangan menuntut suami untuk berubah karena Allah akan menilai usaha perubahan yang kita lakukan.
Mengantarkan sampai pintu depan kemudian mendo’akan dan mencium tangan suami ketika hendak pergi mencari nafkah.
- Jangan malu untuk mengekspresikan perasaan kita pada suami, ucapkan kata-kata romantis pada suami.
- Membersihkan debu dan peluh suami setelah pulang kerja.
- Jadikan suami senantiasa selalu merindukan rumah.
- Jadikan suami sebagai prioritas yang pertama.
- Jangan melembutkan suara di depan laki-laki yang bukan muhrimnya karena akan menimbulkan fitnah pada lelaki yang ada penyakit dalam hatinya.
- Memberikan kejutan-kejutan yang romantis pada suami.
- Menjadi istri yang senantiasa berlapang dada dan taat pada Allah.
- Menjadi ibu yang baik bagi anak-anak dan jadilah ibu yang cerdas yang akan mencetak generasi qurruta a’yun.
- Meringankan beban suami saat ditimpa musibah, luka, atau kesedihan dengan membesarkan hatinya dengan mengucapkan kata-kata yang baik.
- Mendidik anak dengan baik, memenuhi rumah dengan dzikir dan dengan bacaan Al Qur’an.
Menghormati keputusan suami ketika dia tidak melanggar syariat, membahayakan, atau merugikan. - Memperbanyak istighfar untuk dirimu, suamimu, dan orang tuamu serta kaum muslimin dan berdo’alah meminta anak-anak yang sholih dan sholihah.
- Menjadi ibu rumah tangga yang terampil (multi talenta), pandai mengurus anak, menata rumah, menyenangkan hati suami dan membantu suami dalam pekerjaannya.
- Menjaga kesetian walaupun suami sudah tak secakap, tak sekuat, dan tak sesukses dahulu. Dengan ini suami akan tetap percaya diri, jangan perkeruh suasana jika suami sedang dalam keterpurukan.
- Hindari kontak dengan lelaki lain dengan alasan apapun, untuk menghindari fitnah.
- Pastikan Anda selalu ada di sampingnya dalam keadaan sedih senang atau dalam segala kondisi. Jadikan ia sosok yang membuat kita nyaman.
- Inilah kiat dalam menjaga keutuhan rumah tangga, jadilah istri menjadi hamba yang bertakwa. Rubahlah diri sendiri dengan tidak menuntut perubahan dari suami.
Sifat-sifat yang tak disukai suami :
- Banyak mengeluh entah tentang ekonomi atau anak-anaknya.
- Wanita yang cepat marah dan meminta cerai.
- Wanita yang pencemburu berlebihan.
- Wanita yang suka membanggakan dirinya merasa lebih pintar dari suami atau keluarganya.
- Wanita yang berani terhadap suaminya.
- Wanita yang suka membandingkan suami orang lain.
- Wanita yang cerewet, pemarah dan sensitif, serta cengeng.
- Wanita yg senang meninggikan suara,pembohong dan materialistis, yang suka mengungkit masalah yang telah lalu.
Semoga pelajaran ini dapat menjaga keutuhan rumah tangga kita bahkan “beib” makin cinta pada kita, selaku istrinya. Aamiin.
Doa istri untuk suami
١.أَسْتَوْدِعُكَ ا للّهَ الَّذِي لاَتَضِي عُ وَ دَاءِعُهَ
astaudi’ukallaha ladzii laa tadhii’u wa daa i ‘uhu
“Aku menitipkanmu pada Allah (Robb semesta alam)yang tidak akan pernah hilang titipan-Nya”
*Disarikan dari kajian rutin fiqhunnisa, yang dibawakan oleh pemateri Ustadzah Estifa pada hari Rabu 26 September 2018 pukul 08.30-10.00 WIB di Masjid Jenderal Soedirman, Jalan Gatot Subroto No. 73 Purwokerto, Banyumas.