SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Islamisasi Politik Atau Politisasi Islam?

Islamisasi Politik Atau Politisasi Islam?

Islam sebagai agama dengan penganut mayoritas di Indonesia tentunya memiliki peranan yang penting dalam menentukan arah pembangunan bangsa ini, baik pembangunan fisik maupun pembangunan mental dan moral. Dengan jumlah penganut yang begitu dominan terkadang mereka malah terpinggirkan atau bahkan hanya menjadi komoditas politik untuk tujuan pribadi-pribadi yang hanya mementingkan kepentingan pribadinya.

Dengan menyimak beberapa pendapat tokoh-tokoh atau pejabat negeri ini menggambarkan dengan jelas akan kondisi ini. Penyelenggaraan pesta demokrasi pada tahun 2019 dengan adanya pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden semakin memperjelas adanya kondisi terpinggirkannya umat Islam di negeri ini.

Islam sebagai agama yang merupakan agama rahmatan lil ‘alamin sering menjadi agama yang diposisikan sebagai agama yang menakutkan atau istilahnya Islamophobia. Kejadian teror di masyarakat seperti bom bunuh diri di Surabaya dianalogikan sebagai Gerakan Islam, sementara para tokoh agama Islam memiliki pandangan yang berbeda terhadap kejadian ini.

Politisasi Islam akan semakin menjadi dalam keadaan sosial masyarakat seperti ini. Munculnya isu-isu akan gerakan-gerakan yang cenderung dianggap sebagai terorisme yang “kebetulan” dilakukan oleh orang yang beragama Islam membuat Islam dengan mayoritas penganut menjadi agama yang terpojok. Ada sebagian yang secara ikhlas berjuang dengan berdakwah untuk mengembalikan marwah Islam sebagai agama yang ramah dan damai tetapi memiliki ketegasan hukum yang kuat, akan tetapi terdapat juga sebagian orang yang sengaja mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk mengambil simpati umat Islam. Tentunya hal ini harus diwaspadai oleh semua umat Islam agar tidak hanya menjadi alat politik. Begitu mudah kita melihat dalam media sosial seperti twitter, sebuah akun yang namanya begitu islami dan juga gambar profile yang islami, akan tetapi mengeluarkan statemen yang jauh dari hal-hal yang benar dan baik menurut hukum Islam.

Islamisasi politik seharusnya diterapkan dengan baik oleh semua calon legislatif atau pejabat di negeri ini. Mereka harus sadar bahwa dibelakang mereka berdiri banyak masyarakat yang memberikan haknya dalam menentukan kebijakan negara di bahu mereka. Sikap sebagai seorang yang beragama dengan meneladani tindakan Nabi Muhammad Saw dan para sahabat-sahabatnya tentunya akan memberikan rasa teduh dan nyaman bagi masyarakat.

Bagaimana kita merasa sebagai sebagai seorang muslim yang dapat mengatakan dirinya sebagai “Pembela Islam”, jika ucapan, tindakan bahkan pola pikir kita jauh dari ajaran Islam. Bahkan terkadang kita terlalu sibuk untuk mendiskusikan penampilan seseorang untuk mendiskreditkan seseorang karena beda pandangan politiknya.

Biarlah perbedaan partai jangan dijadikan permusuhan yang kemudian didikotomikan kedalam dua kubu, salah satu kubu kebaikan dan yang lainnya kubu kejahatan. Begitu mudahnya umat dipecah hanya karena beda pandangan politiknya. Maka inilah politisasi Islam yang sebenarnya dimana masyarakat Islam hanya menjadi komoditas politik. Bukan Islamisasi politik yang meletakkan dasar-dasar hukum Islam dalam berpolitik, dimana meletakkan kekuatan Allah sebagai Tuhan yang akan memberikan kemenangan dengan kekuatan Nya dan disertai usaha dari umat Nya.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER