Kotawaringin Barat – Harga pasir di kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Mengalami kenaikan hampir 50% terhitung tanggal 1 Nopember 2018.
Berdasarkan pantauan dilapangan pada hari Jum’at (2/11)sore, secara garis besar penyebab kenaikan ini adalah kenaikan biaya operasional penambangan dan penyesuaian dari kenaikan harga BBM yang dialami penyedia jasa angkutan.
“Harga di lokasi tambang sudah mengalami kenaikan,disebabkan aneka biaya operasional telah naik, ” Ujar Aris S, Pengusaha Angkutan dan batako di Pangkalan Bun ini.
“ Selain harga beli pasir,BBM Solar juga mengalami kenaikan mau tidak mau kami harus menaikan dengan nilai jual pasir kepada Konsumen semula kita jual satu truk seharga Rp.400.000,- kini kita jual Rp.500.000 s/d Rp.600.000,untuk area seputaran kota Pangkalan Bun, ” Tambahnya
Sedangkan menurut Ruhyana selaku pengusaha angkutan menyebutkan, tidak hanya pasir yang mengalami kenaikan namun juga beberapa bahan galian lain.
” Beberapa bahan galian lain misalnya batu belah,tanah uruk, laterit di Kobar turut mengalami kenaikan mencapai 75%,” Ungkapnya.
Berikut harga galian C terkini di seputaran kota Pangkalan Bun :
1. Pasir (1 Truk/4m3) Harga : Rp.500.000,- s/d 700.000,- (Sesuai Jarak)
2. Tanah Uruk (1 Truk/4m3), Harga: Rp.400.000,- s/d 600.000,- (Sesuai Jarak)
3. Latrit (1 Truk/4m3), Harga: Rp.1.000.000,-
3. Batu Belah (1 Truk), Harga: Rp.1.800.000,-
Dengan kenaikan harga bahan bangunan dari ragam bahan galian ini dapat dipastikan beberapa produk yang menggunakan bahan tersebut mengalami kenaikan.