SCROLL KE ATAS UNTUK MEMBACA

Bergantinya Presiden, Seiring Perubahan Nasib Kita?

Bergantinya Presiden, Seiring Perubahan Nasib Kita?

Ada yang bilang siapapun Presidennya yang bisa membawa perubahan diri kita adalah usaha dari kita sendiri. Pernyataan tersebut ada benarnya dan tidak salah.

Saya teringat waktu di jaman Pak Harto, ketika harga bakso dari penjual keliling masih berharga seratus rupiah semangkuk dan harga BBM masih dibawah lima ratus rupiah. Masih banyak harga-harga barang dan kebutuhan yang fantastis murah waktu itu.

Dilihat dari data di tahun 90-an sebelum krisis moneter tahun 1997 nilai tukar Rupiah terhadap dollar masih di kisaran 2000 rupiah. Apakah faktor nilai tukar rupiah terhadap dollar menjadi faktor utama dari harga barang-barang murah atau karena subsidi pemerintah di segala sektor waktu itu menjadikan berbagai kebutuhan terasa lebih murah? tentu ahli para ahli ekonomilah yang dapat menjelaskannya.

Kalau emak-emak ditanya 100 ribu dapat apa di jaman Pak harto tentu jawabannya “dapat apa aja yang kamu mau di pasar”. Terlepas dari kontroversi di jaman pemerintahan Soeharto, rakyat biasa tahunya barang-barang murah, hidup aman, kerja gampang.

Jaman pun berganti, reformasi membawa perubahan terutama dalam demokrasi, kebebasan pers, dan media informasi lain di negeri ini. Masa-masa transisi dari Presiden Habibie Kemudian dilanjutkan Gus Dur dan Megawati membawa sistem perubahan pemilihan Presiden dan Wakil presiden menjadi langsung dan multi partai.

Pada masa pemerintahan Gus Dur ada satu hal menarik, tentang pengakuan Hari Raya Imlek dari saudara etnis Tionghoa oleh pemerintah hingga masuk kalender hari libur nasional. Ada hal lain lagi yang akan selalu dikenang pada waktu Presiden Gus Dur oleh para pelajar seluruh Indonesia yaitu bulan puasa liburnya 1 bulan lebih.

Masa Pemerintahan Gus Dur yang tidak sampai selesai karena terjadi impeachment kemudian digantikan Wakil Presiden Megawati. Di Masa Megawati terbentuklah KPK (2002), lembaga pemberantas korupsi yang populer saat ini. Di Periode yang sama pula munculah kontroversi skandal kasus BLBI yang belum selesai sampai sekarang ini.

Tahun 2004 adalah tahun dimana rakyat untuk pertama kalinya memilih Presiden dan Wakil Presidennya secara langsung. Terpilihlah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mengalahkan Petahana Presiden megawati.

Perihal yang mengesankan dari duet SBY dan JK yang saya ingat dan alami ketika penanganan gempa Yogyakarta-Jawa Tengah. Pemerintah saat itu mengucurkan bantuan secara langsung berupa materi terhadap rakyat untuk membangun kembali kerusakan rumah-rumah yang hancur dan mengalami kerusakan, sehingga rakyat merasakan negara benar-benar hadir untuk mereka.

Kemudian keberhasilan kedua yang langsung dirasakan rakyat, substitusi dari minyak tanah ke gas LPG. Saat itu yang dilakukan pemerintah adalah membagikan kompor dan tabung gas 3 kg untuk mengubah perilaku penggunaan minyak tanah. Rakyat Pun akhirnya sudah mulai bergantung pada gas LPG karena memang dirasa lebih hemat dan praktis waktu itu, walaupun sampai sekarang harga gas yang cenderung naik dari tahun ketahun.

Masa pemerintahan SBY merupakan periode dimana kebebasan berpendapat, berekspresi dan kebebabsan pers begitu leluasa. Sehingga dari sinilah muncul profesi-profesi baru dan lapangan kerja baru terutama di dunia media sosial.

Presiden Jokowi Pun akhirnya menggantikan SBY setelah 2 kali menjabat Presiden. Bagaimana kebijakan yang dirasakan selama kurang lebih 4 tahun?, dari pemberitaan media Jokowi dikatakan berhasil menggenjot pembangunan infrastruktur di Indonesia walaupun dengan konsekuensi utang luar negeri yang terus membengkak.

Karena kebijakan di pemerintahan Jokowi ini banyak yang Pro dan tak kalah banyak yang kontra sebaiknya kita serahkan masing-masing yang dirasa saat ini, sebab pemerintahan masih berlangsung. Tapi sebagai parameter penilaian kita lihat kembali perwujudan Nawacita dan janji Pak Jokowi sudah sampai manakah?

Dari uraian singkat pergantian Presiden tiap Periode di atas, disinilah terlihat seorang Presiden lewat kebijakannya akan mempengaruhi nasib rakyatnya baik langsung maupun tidak langsung. Jadi kalau ada yang bilang siapapun presidennya tidak berpengaruh terhadap kehidupan kita perlu dipertanyakan kembali.

Tulisan ini tanggung jawab penulisnya. Isi di luar tanggung jawab Redaksi. Pengaduan: redaksi@seruji.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan isi komentar anda
Masukan Nama Anda

Artikel Lain

TERPOPULER