- Siapa sangka mahasiswa Indonesia hanya berani aksi beri kartu kuning ke Presiden?
Pekan lalu sekelompok mahasiswa Indonesia meluncurkan ide akan membeli berbagai produk saham BUMN dengan skema wakaf investasi.
Secara ringkas mahasiswa ini akan mengajak seluruh rekan mereka untuk berwakaf tunai. Lalu menggandeng nazir wakaf untuk mengelola dana tersebut untuk buy back (membeli kembali) saham BUMN yang menguntungkan.
Menurut data yang dihimpun PT Bank Mahasiswa Indonesia dari Kemendikti sekarang ini ada lebih dari tujuh juta Mahasiswa. Nah jika setengah populasi mereka berwakaf Rp 10.000 perbulan maka dalam setahun sudah puluhan milyar dana akan terkumpul.
Siapakah PT Bank Mahasiswa Indonesia?
Bank (Business Accelerator Networking Inkubator) Mahasiswa Indonesia disingkat PT Bank Mahasiswa Indonesia (BMI) adalah inkubator untuk mahasiswa dan pelajar Indonesia. BMI bekerjasama dengan universitas, sekolah, lembaga lain yang mendukung pengembangan program inkubasi. Saat ini ada lebih dari 45 kampus telah bergabung dan kerjasama dan ada sekitar 261810 mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota PT Bank Mahasiswa Indonesia.
Mahasiswa berperan sebagai agen perubahan. Mereka optimis akan berperan lebih baik dengan terciptanya program WIS atau Wakaf Investasi Selamanya. Ini adalah gerakan BUY BACK BUMN yakni terobosan baru dalam upaya pembangunan perekonomian Indonesia yang berkeadilan dan kesejahteraan.
Wakaf Investasi Selamanya (WIS) Sebuah inovasi gerakan optimalisasi wakaf produktif, dengan keunggulan: meski deposito/tabungan nol namun manfaat tunai akan terus diterima oleh ahli waris sampai 7 turunan.
Diharapkan dengan WIS dapat mengoptimalkan peran mahasiswa untuk peningkatan perekonomian Indonesia dan mengatasi permasalahan dan kemiskinan masyarakat Indonesia.
Apakah gerakan mahasiswa ini merupakan kelanjutan aksi pemberian Kartu Kuning lalu?
*Penulis adalah pengurus BWI (Badan Wakaf Indonesia) 2017-2020
*Tulisan ini merupakan opini pribadi Penulis